Sebelum meninggal dunia, anak bungsu pasangan Agung Pamuji (27) dan Ajeng Sri Septiani (29) melakukan imunisasi DPT ketiga di Puskesmas Pasar Rebo, pada hari Rabu lalu (11/5). Usai diimunisasi, demam Razqa tak kunjung turun hingga lima hari. Orang tuanya pun kembali merujuk ke puskesmas tersebut meski sempat dilarikan ke klinik Sri Sukamto.
Ayah korban Agung Pamuji mengatakan ada dugaan malapraktik saat melakukan imunisasi tersebut karena setelah menjalani imunisasi korban mengalami demam dan panasnya mencapai 38 derajat. Awalnya kondisi tersebut dinilai wajar oleh dirinya sebab demam tersebut terjadi karena efek samping dari melakukan imunisasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Kepala Puskesmas Pasar Rebo, Maryati menepis kematian Rizqa dikarenakan adanya malapraktik. Pasalnya dalam hal ini pihaknya telah melakukan proses imunisasi sesuai dengan prosedur. Dengan kondisi tersebut pihaknya menganjurkan untuk melakukan tes darah pada keesok harinya, Senin (16/5).
"Tetapi pasien tidak datang pada hari itu, pasien datang di hari Rabu dalam keadaan kritis. Saat datang pasien dalam kondisi sesak nafas, pucat dan tak sadarkan diri. Oleh karena itu pihaknya langsung merujuk pasien ke Rumah Sakit Harapan Bunda namun nyawanya sudah tak dapat diselamatkan," kata Maryati, di Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Razqa mengehembuskan nafas terkahirnya pada pukul 07.30 WIB Rabu pagi. Usai berunding dengan sejumlah anggota kepolisian yang datang kerumah kediaman korban, akhirnya keluarga memutuskan untuk langsung memberangkatkan balita Razqa ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Kalisari, Jakarta Timur.
(imk/imk)