"Berpolitik itu kan seni dalam menjalankan prinsip. Kini ketika prinsip yang membuat saya dipecat justru telah menjadi keputusan resmi partai, yaitu mendukung pemerintahan Jokowi-JK, maka saya sebagai kader tentu juga punya kewajiban untuk kembali aktif untuk membesarkan partai," kata Nusron dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (19/5/2016).
Menurut Nusron, kini dalam posisi Partai Golkar sebagai pendukung pemerintah, tentu akan lebih efektif dalam mengaplikasikan karya kekaryaan yang menjadi landasan partai. Artinya, Partai Golkar bisa seirama dengan langkah pemerintah dalam mensukseskan program-program kerakyatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, mantan Ketua Umum GP Ansor yang kini menjabat Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ini menyatakan, kini sudah saatnya bagi Partai Golkar untuk bersatu padu, kompak, agar lebih produktif setelah konflik berkepanjangan. Dengan begitu, maka kepercayaan publik terhadap Golkar akan cepat pulih dan dalam menghadapi momentum politik terdekat yakni Pilkada Serentak 2017 bisa lebih maksimal.
"Sekarang sudah tidak ada lagi kubu-kubuan, tidak ada lagi ketua umum versi-versian, yang ada hanya satu Golkar, dan satu tekad untuk bangkit. Dan saya siap untuk kembali aktif menjadi bagian dari upaya kebangkitan partai," tandasnya. (ega/imk)