Ahok sendiri sudah menyusuri Kali Ciliwung sepanjang 19 kilometer, mulai dari kawasan Condet hingga Manggarai. Dalam perjalanan itu dia juga menyapa dan bertemu dengan warga.
"Tadi saya ketemu tokoh agama di Kampung Pulo, salamin saya, terima kasih sama saya. Terus saya tanya, bapak setuju enggak dengan normalisasi? 'Wah setuju pak, terima kasih pak'," kata Ahok usai menyusuri Kali Ciliwung di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, Rabu (18/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang, menurut saya, LSM yang dulu di Kampung Pulo, sekarang buka base camp di Bukit Duri. Konyol enggak nih? Dulu dia enggak pernah bela Bukit Duri," kata Ahok.
(Baca juga: Banyak Warga Bangun Rumah di Pinggiran Kali, Ahok: Mana Suara Aktivis?)
Ahok juga menegaskan, kebijakan yang dilakukannya bukan untuk menyengsarakan rakyat, melainkan untuk memberi kemudahan dan kenyaman. Dia pun mencontohkan pada peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan Bukit Duri.
"Masih ingat enggak kemarin Bukit Duri kebakaran? Kenapa hanya sekian menit langsung padam? Karena ada jalan inspeksi Kampung Pulo. Lalu semua pemadam itu nembak airnya dari Kampung Pulo. Coba kalau kemarin kebakaran Bukit Duri, terus Kampung Pulo belum kita beresin? Saya yakin seluruh kawasan Bukit Duri rata sama tanah. Terus pertanyaan kami, tuduhan orang kepada kami, membiarkan rakyat miskin susah? Apakah kami biarkan Bukit Duri terbakar? Enggak! Kami menyelamatkannya. Coba kalau enggak ada Kampung Pulo, enggak ketolong itu," jelas Ahok. (jor/hri)











































