Persiapan rencana peluncuran satelit A3 menjadi salah satu topik bahasan dalam pertemuan jajaran Lapan bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin mengatakan satelit A3 merupakan hasil karya anak bangsa yang dibuat di Pusat Teknologi Satelit Lapan, Rancabungur, Bogor.
"Kami bertemu Pak Wapres melaporkan hasil satelit Lapan A2 yang September 2015 lalu yang peluncurannya dihadiri oleh presiden sehingga kami melaporkan hasil awal dari program setelit Lapan A2 dan rencana peluncuran satelit Lapan A3Β atau Lapan IPB yang direncanakan Juni," ujar Thomas kepada wartawan di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 4 fungsi yang dibawa satelit Lapan A3, yang pertama pemantauan lahan khususnya pertanian. Ini bekerjasama dengan IPB nanti IPB akan mengekstrak informasi pertanian," sambungnya.
Misi kedua, satelit ini akan difungsikan untuk pemantauan kemaritiman terutama pemantauan kapal di wilayah Indonesia. Thomas menyebut, satelit A3 bisa mendeteksi 2,4 juta secara global.
Diharapkan hasil citra satelit ini bisa membantu kementerian terkait seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan terkait illegal fishing di perairan Indonesia.
"Misi ketiga, misi scientific ini untuk pengukuran medan magnet bumi dan misi keempat uji eksperimen peralatan yang dikembangkan oleh enginer Lapan, yaitu sensor bintang untuk mengarahkan sikap dari satelit tersebut dan untuk pengendalian satelit. Jadi ini ada 2 hasil rekayasa enginer Lapan yang diujikan. Kalau ini berhasil ini akan terus dikembangkan untuk generasi satelit berikutnya," imbuh dia.
Terkait misi pemantauan lahan khususnya pertanian, satelit ini nantinya akan mendukung pasokan data mengenai perencanaan masa tanam lahan terkait program pangan.
"Salah satunya untuk pemantauan pertumbuhan padi. Jadi daerah mana yang baru tanam, daerah mana yang sudah mulai tumbuh besar dan daerah mana yang sudah mulai siap panen. Dengan pemantauan sprti itu, sebut saja manajemen pupuk jadi bisa diatur, kemudian perkiraan produktivitas hasil panen juga bisa diperkirakan lebih akurat," tutur Thomas.
Riset dan pembuatan satelit A3 tersebut menghabiskan biaya Rp 60 miliar dengan dana APBN. Satelit sengaja diluncurkan di India karena Lapan sudah memiliki kerjasama dengan otoritas terkait di negara tersebut.
"Pesan yang umum yang disampaikan oleh Pak Wapres, Lapan harus fokus pada pengembangan sains dan teknologi yang sesuai dengan kompetensi Lapan. Walaupun tidak secara langsung tapi diharapkan nanti mengarah pada dampak ekonominya. Jadi seperti pertanian yang lebih efektif kemudian juga identifikasi sumber daya alam yang lebih cepat, kemudian juga pemantauan dan pemanfaatan lain dari pengembangan teknologi satelit ini," terang Thomas. (fdn/aws)