Rentetan Kekejaman Pemerkosaan dan Pembunuhan Eno

Rentetan Kekejaman Pemerkosaan dan Pembunuhan Eno

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Rabu, 18 Mei 2016 08:49 WIB
Rentetan Kekejaman Pemerkosaan dan Pembunuhan Eno
Foto: Subastian Basith
Jakarta - Eno Fariah (18) tidak bisa memberikan hatinya untuk tiga pria ini. Namun apa daya, cinta bertepuk sebelah tangan itu mengakibatkan karyawati pabrik plastik PT PGM ini diperkosa dan dibunuh secara brutal oleh pria-pria kejam itu.

EnoΒ dihabisi olehΒ  RAL (15), siswa SMP Kelas 2 di Tangerang, Rahmat Arifin alias Arif (23), buruh pabrik PT PGM dan Imam Harpiadi (23) di kamar mesnya di Jatimulya, Dadap, Kosambi, Tangerang pada Jumat 13 Mei 2016 dini hari.

Ketiganya mengendap diam-diam masuk ke kamar Eno. Eno dibekap dengan bantal dan diperkosa oleh tersangka Arif. Bagai kesetanan,Β para pelaku lalu membabi buta membunuh Eno.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini pembunuhan sangat biadab, pembunuhan sadis," begitu kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti.

Berikut kekejaman para pembunuh Eno:

1. Diperkosa

Foto: Rengga Sancaya
Sebelum dibunuh dengan cangkul, Eno juga diperkosa oleh salah satu tersangka, Rahmat Arifin.

Ketika masuk ke dalam kamar Eno, tiga tersangka melihat korban dalam keadaan sedang tiduran dengan hanya mengenakan baju tank top.

Selanjutnya tersangka Imam langsung menbekap wajah korban dengan menggunakan bantal dan menyuruh tersangka RAL mencari pisau di dapur. Karena di dapur tidak ada pisau, selanjutnya tersangka RAL keluar kamar dengan maksud mencari benda lain selain pisau.

Tersangka Arif menyuruh tersangka Imam memegangi tangan Eno. "Salah satu tersangka Rahmat Arifin alias Arif (23) memperkosa korban terlebih dahulu sebelum membunuh korban," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

2. Dianiaya dengan Cangkul dan Garpu

Foto: Dok. Istimewa
Hasil visum sementara dari RSUD Tangerang, ditemukan adanya luka-luka pada bagian luar dan bagian dalam tubuh korban.

"Hasil visum, dipastikan korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul, gagang cangkul-90 persen gagang masuk-melalui lubang kemaluan menembus rongga perut, rongga panggul, merobek hati, merobek rongga sekat dada kanan belakang pada paru-paru kanan bagian atas sehingga luka disertai pendarahan pada rongga dada dan rongga perut, kekerasan tumpul pada dada dan puting susu kiri dan kanan merupakan kekerasan seksual/perbuatan cabul terhadap korban kekerasan tumpul pada leher secara tersendiri dapat menyebabkan kematian," papar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti.

Kebiadaban para pelaku juga terlihat dari hasil pemeriksaan dalam di tubuh korban yang ditemukan adanya patah tulang pipi kanan berlubang, patah tulang rahang kanan, luka terbuka yang menembus lapisan penutup rongga panggul penggantung urat besar sebelah kanan.

"Kemudian hati mengalami robek sampai belakang bawah menembus ke atas dekat rongga dada kanan, robeknya paru-paru kanan bagian atas sampai bawah, pendarahan pada rongga dada 200 cc, rongga perut 300 cc. Sementara dari hasil lab urine korban dinyatakan kehamilan negatif," jelasnya.

Selain itu, ditemukan juga luka terbuka dan pendarahan pada alat kemaluan yang diakibatkan kekerasan benda tumpul.

SedangkanΒ  Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso menambahkan tersangka Imam sempat mencakar korban dengan menggunakan garpu hingga membuat pipi kanan korban luka dengan panjang sekitar 10 cm. "Pada pemeriksaan luar ditemukan luka terbuka pada pipi kanan, luka lecet pada pipi kanan akibat garpu, memar pada bibir atas dan bawah, luka lecet pada leher akibat cangkul," tambahnya.

3. Dendam Dikatai Jelek

Foto: Foto: istimewa
Tiga tersangka pembunuhan sadis karyawati pabrik plastik di Dadap, Tangerang, Eno Fariah (18), ternyata tidak saling mengenal satu sama lainnya.

"Mereka tidak saling mengenal satu sama lainnya. Hanya saja, ketiga pelaku ini mereka sama-sama menyukai korban Eno dan melihat tersangka RAL (15) mau menemui korban, dua tersangka lainnya kemudian masuk dan melihat korban sedang tidur, langsung dibekap," jelas Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/5/2016).

Hal senada juga disampaikan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Eko Hadi Santoso. Dia menyebut bahwa ketiga tersangka suka pada Eno, tetapi perempuan itu hanya memberikan respons pada RAL.

"Ketiga orang ini suka sama korban. Kalau Arif dan Imam tidak ditanggapi, tetapi yang ditanggapi itu tersangka RAL," kata Eko.

Dijelaskan Eko, tersangka Arif mengaku membunuh korban karena kesal sering diejek korban. Arif adalah teman satu pabrik dengan korban yang baru dikenalnya selama 4 bulan.

"Kalau Arif ini, dia kesal lantaran kalau tersangka lewat itu suka dikatai 'pahit, jelek' oleh korban," ujar Eko lagi.

Sementara tersangka RAL mengaku membunuh korban lantaran kesal ditolak berhubungan intim. RAL sendiri baru kenal dengan korban selama sebulan setelah sebelumnya korban berkenalan dengan tersangka dengan mengaku bernama Indah.

"Tersangka RAL ini sering SMS-an sama korban. Waktu malam itu juga korban yang membukakan pintu mess untuk tersangka, tetapi karena ditolak berhubungan intim, sehingga tersangka juga ikut membunuh korban," jelas Eko.

Sedangkan tersangka Imam sendiri mengaku sakit hati karena cintanya tidak pernah dibalas. "Kalau Imam ini, dia suka sama korban tetapi tidak pernah ditanggapi sama korban, sehingga dia dendam. Bahkan tersangka Imam ini sudah membawa garpu sebelumnya untuk melukai korban," lanjutnya.

Halaman 2 dari 4
(aan/dha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads