"Mereka bukan berasal dari (suku) Uighur," kata Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto kepada detikcom, Selasa (17/5/2016) malam.
Berdasarkan pencocokan fisik, lanjut Hari, dua anggota Santoso itu adalah Firman alias Aco alias Ikrima yang berasal dari Pulau Jawa, serta Yazid alias Taufik dari Malino, Poso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, salah satu Tim Satgas Operasi Tinombala melihat pergerakan kelompok bersenjata dari jarak jauh sedang menuruni wilayah ketinggian dan mengarah ke Sungai Saatu.
"Saat jarak sudah relatif dekat, Satgas memberikan tembakan peringatan, namun mereka melakukan tembakan balasan hingga terjadi kontak senjata," jelas Hari.
Usai terjadi baku tembak, kelompok bersenjata itu melarikan diri, terpecah, dan berpencar meninggalkan arena kontak senjata.
Setalah dirasa aman, Satgas kemudian menyisir lokasi dan menemukan dua jenazah tersebut dan barang bukti seperti 4 tas besar yang berisi 5 bom lontong, 1 botol plastik bubuk mesiu, 1 unit GPS, 1 unit HP dan bahan makanan.
(idh/dha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini