Senangnya Ahok Saat Khayalan Perpustakaan Digital Jadi Kenyataan

Senangnya Ahok Saat Khayalan Perpustakaan Digital Jadi Kenyataan

Bagus Prihantoro Nugroho - detikNews
Selasa, 17 Mei 2016 22:31 WIB
Senangnya Ahok Saat Khayalan Perpustakaan Digital Jadi Kenyataan
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Bagus Prihantoro/detikcom)
Jakarta -

Tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional. Pemprov DKI Jakarta pun memiliki aplikasi bertajuk iJakarta yang merupakan sebuah perpustakaan digital untuk menambah minat baca.

"Saya terus terang iJakarta yang membuat saya sangat senang. Waktu itu saya masih ragu," ungkap Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) saat memberi sambutan acara 'Baca Buku Bareng' di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Bagus Prihantoro/detikcom)


Acara tersebut juga dihadiri oleh pembuat iJakarta Sulasmo Sudarno, Duta Baca Indonesia Najwa Shihab, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Tinia Budiati, dan lainnya. Ahok lalu melanjutkan sambutan santainya di acara yang berkonsep makan malam itu.

"Hampir setiap sekolah punya perpustakaan, ini apa enggak sinting? Kalau saya mau beli satu buku saja kalau Rp 1.700 kalau beli 10 saja Rp 17.000 satu sekolah. Bagaimana ribuan sekolah? Belum lagi perawatannya. Terus saya mengkhayal, kenapa enggak dibikin digital?" tutur Ahok.

Perpustakaan digital yang dimaksud memiliki sistem layaknya yang konvensional. Bedanya adalah semua yang dipinjamkan merupakan e-book, sehingga tak perlu biaya perawatan.

Jumlah stok buku disamakan dengan yang dimiliki perpustakaan tersebut. Masyarakat juga bisa menyumbangkan e-book untuk menambah koleksi.

"Jadi kalau stoknya habis juga mesti antre. Bedanya, kalau ini bukunya balik sendiri, enggak pakai denda, enggak pakai ada halaman yang dirobek," kata Ahok.

Nantinya tiap-tiap sekolah di DKI akan diperkenalkan aplikasi ini sehingga para siswa gemar membaca. Siswa yang menimba ilmu di sekolah yang tak memiliki perpustakaan fisik pun dapat membaca berbagai macam buku.

Ahok sempat berkelakar apabila anggaran untuk membeli buku fisik di perpustakaan sekolah dialihkan untuk beli gadget guna membaca e-book. Sementara itu Sulasmo menyampaikan setelah itu, populernya e-book nantinya tak akan mematikan percetakan buku fisik.

"Karena orang yang membaca itu tetap ingin pegang buku fisiknya. Jadi tidak perlu khawatir," ungkap Sulasmo. (bag/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads