Ade Komarudin Tak Hadiri Penutupan Munaslub, Ada Apa?

Ade Komarudin Tak Hadiri Penutupan Munaslub, Ada Apa?

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 17 Mei 2016 20:04 WIB
Ade Komarudin (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Badung -
Partai Golkar sore tadi menggelar Penutupan Munaslub setelah paginya baru saja menyelesaikan pemilihan Ketua Umum yang memenangkan Setya Novanto. Ade Komarudin yang menghentikan perlawanannya dan merelakan jabatan ketum tak hadir dalam penutupan munaslub.

Pantauan di lokasi, Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Selasa (17/5/2016), mantan caketum yang hadir hanya Syahrul Yasin Limpo, Mahyudin, dan Aziz Syamsuddin. Penutupan juga dihadiri oleh Mendagri Tjahjo Kumolo dan Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang.

Padahal Ade Komarudin atau yang karib disapa Akom itu sebagai Ketua DPR tidak menghadiri masa sidang pembukaan DPR. Apakah Akom masih merasa tidak rela dengan perlawanannya yang terhenti itu?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira sudah berembuk. Ada kesepakatan Ade mendukung. Karena ada saling understanding Pak Novanto mengajak Pak Ade, dan Pak Ade mendukung bersama caketum lain. Enggak hadir ini masalah teknis saja lah," ungkap Ketua Panita Penyelenggara Munaslub Golkar Theo Sambuaga di lokasi.

Mantan caketum lain yang tidak hadir dalam acara penutupan adalah Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, dan Indra Bambang Utoyo. Tak jelas alasan mereka absen.

Theo sendiri kabarnya akan mendapat jatah jabatan di salah satu dewan yang baru dibentuk pada Munaslub ini. Antara di Dewan Pakar atau Dewan Kehormatan.

"Ah saya enggak tahu. Dewan kehormatan itu yang senior-senior seperti Pak Akbar Tandjung, Habibie, JK. Ada Dewan Pertimbangan kan (yang memutuskan), saya formatur dulu," ucap Theo.

Kabar soal Novanto yang disebut-sebut akan menggeser Akom dari jabatannya sebagai Ketua DPR jika menjadi Ketum Golkar, Theo tak mau banyak komentar. Menurutnya, sudah ada kesepahaman antara keduanya apalagi Akom sudah bersedia mengalah untuk Novanto.

"Saya kira itu bagian dari pemahaman, saling pengertian. Ya karena memang penugasan yang dipercayakan di DPR dan pak Novanto sudah saling memahami," Theo menjelaskan.

Sementara itu usai acara penutupan, Novanto menyiratkan akan tetap mempertahankan jabatan Akom di DPR. Kemungkinan memang benar ada 'deal' antara keduanya sehingga voting tidak dilanjutkan untuk putaran kedua.

"Ade kerja sebagai ketua DPR kan baik, menjalankan tugas dan fungsinya secara baik. Kita harapkan tentu akan terus menindaklanjut program-program dengan pemerintah. Apa yang sudah saya putuskan untuk mendukung daripada pemerintahan Jokowi-JK," ujar Novanto saat dikonfirmasi di lokasi yang sama. (elz/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads