Kapolda Metro Bantah Fahreza Tewas Dipukul Polisi: Itu Sangat Keliru!

Kapolda Metro Bantah Fahreza Tewas Dipukul Polisi: Itu Sangat Keliru!

Jabbar Ramdhani - detikNews
Selasa, 17 Mei 2016 10:57 WIB
Foto: Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto (Jabbar/detikcom)
Jakarta - Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto memberikan sanggahan atas meninggalnya suporter Persija, Fahreza. Menurutnya, hasil temuan tim pencari fakta, tak benar jika Fahreza tewas karena dianiaya oknum polisi.

"Itu kemarin kan sudah dijelaskan Kabid Humas, bahwa setelah kita bentuk tim pencari fakta dan ada bukti-bukti yang lengkap. Itu tidak ada sama sekali, informasi yang menyesatkan bahwa polisi yang memukul. Itu sangat keliru," ujar Moechgiyarto di Lapangan Brigif Para Raider 17, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (17/5/2016).

(Baca juga: Saksi Sebut Fahreza Sempat Lupa Ingatan Setelah Tersungkur Dipukul Oknum Polisi)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Moechgiyarto menjelaskan, tewasnya Fahreza disebabkan keributan antar suporter. Fahreza pun sempat mengalami kecelakaan saat pulang menuju rumah.

Fahreza tergeletak setelah dipukul (Foto: Mahmudah)

"Karena kita ada data, yang bersangkutan itu ribut antar mereka. Setelah mereka luka dan dibawalah berobat. Waktu itu mau dibawa tapi menolak, (dia) merasa sehat. Nah kemudian dia pulang naik sepeda motor. (Kemudian terjadi) kecelakaan. Ada data di RS bahwa dia kecelakaan, itu ada," ujar Moechgiyarto setelah apel gabungan.

Moechgiyarto kemudian mengatakan bahwa informasi yang tersebar baik di media tidak benar. Namun, ia akan melanjutkan dengan proses penyidikan.

"Nah dia ngomong dipukul polisi, nah ini kan menyesatkan ini berita. Tolong diluruskan. Terus di media sosial kan juga banyak berita. Nah itu enggak betul berita itu. Ya pasti kita akan proses nanti. Yang bersangkutan kita sidik. Makanya sekarang ini sedang kita dalami dan kita lakukan penyelidikan terkait itu," tuturnya.

(Baca juga: Sebelum Meninggal Fahreza Ngaku Digebuki Polisi di GBK, Keluarga Tak Terima) (hri/hri)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads