Pemuda yang baru saja lulus SMA ini bercerita, mulanya dia bersama rombongan rekan-rekannya berwisata di lokasi air terjun dua warna, Minggu (15/5).
"Saat itu gerimis. Setelah itu, tak disangka datang air makin besar, air itu berubah warna menjadi coklat," kata Mordang saat ditemui di Sibolangit, Senin (16/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama kemudian terjadi longsor. Pijakan yang dipijak Mordang runtuh dan dirinya mencari tebing dengan ketinggian yang dianggapnya aman.
"Saat itu, saya di tebing dengan memegang rumput dan berpijakan sebagian batu dengan satu kaki. Sempat juga terhempas kayu. Jadi saya bertahan disitu selama 10 jam," terangnya.
Akhirnya dia berhasil ditolong setelah sejumlah masyarakat dan pemandu lainnya datang dan menolongnya pada tengah malam.
"Mereka menolong saya dengan menebang pohon lalu dibuatkan menjadi seperti tangga. Akhirnya saya selamat. Jadi, saya sempat keram dan dehidrasi. Selama bertahan itu, saya terus berdoa," tutur Mordang yang mengaku baru kali ini ke air terjun dua warna.
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini