'Harga Pasaran' Munaslub Naik Miliaran? Komite Etik: Tak Sampai Segitu

Munaslub Golkar 2016

'Harga Pasaran' Munaslub Naik Miliaran? Komite Etik: Tak Sampai Segitu

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 16 Mei 2016 18:33 WIB
Harga Pasaran Munaslub Naik Miliaran? Komite Etik: Tak Sampai Segitu
Fadel Muhammad (Foto: Agung Pambudhy)
Badung - Di waktu-waktu krusial jelang pemilihan ketua umum Partai Golkar, beredar SMS di kalangan pemegang hak suara soal tawaran Rp 3 miliar untuk memilih caketum tertentu. Bahkan 'harga pasaran' sudah naik karena Munaslub Golkar diperpanjang.

Ketua Komite Etik Munaslub Fadel Muhammad juga menerima SMS-SMS laporan soal politik transaksional semacam itu. Namun demikian, Fadel menilai harga pasaran tak naik sampai Rp 3 miliar.

"Enggak sampai," ucap Fadel di arena Munaslub, Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Senin (16/5/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komite Etik dinyatakannya sulit membuktikan kebenaran kabar-kabar yang berseliweran itu. Maka kini Komite Etik masih menunggu bila ada pihak yang membawa bukti pembagian uang suap Munaslub Golkar.

"Kita enggak tahu info yang benar. Begitu itu banyak yang masuk ke kita, tapi kita enggak ada bukti," kata Fadel.

Bahkan Fadel juga mendengar adanya kabar yang menyebut uang suap itu bakal dicicil per tahap. Kabar-kabar tersebut belum cukup kuat dijadikan dasar bukti, padahal Komite Etik sudah bekerjasama dengan intelijen BIN hingga KPK.

"Berat sekali (membuktikan itu) dan pusingnya luar biasa," kata Fadel.

Fadel menyatakan pihaknya sudah berusaha maksimal, namun bukti kuat soal suap belum juga didapat.

"Saya tahu ada praktik-praktik money politics. Kami mengetahui, kami juga bukan orang-orang naif, ada permainan-permainan money politics, tetapi kami tidak ada bukti-bukti yang lengkap," kata Fadel.

Baca Juga: Peserta Munaslub Golkar Diguyur Miliaran Rupiah, Ini Kata Ical

Pengaduan yang diterima Komite Etik sampai saat ini masuk sebanyak 205 laporan. Komite etik telah memberikan surat teguran keras, surat peringatan dan imbauan kepada masing-masing calon, tim sukses, dan peserta yang diduga melanggar kode etik.

"Ada 23 surat yang telah dikirim komite etik, terdiri dari dua teguran keras, enam surat pernyataan, sisanya 15 surat imbauan," kata Sekretaris Komite Etik Rudi Alfonso, tanpa mau menyebutkan nama-nama yang kena peringatan itu.

Ketua DPD I Jambi mengaku mendapat SMS tawaran uang jika menyebut nama calon tertentu. Yakni sebesar Rp 3 miliar.
SMS tersebut datang dari nomor 081294411813 yang tak dikenal oleh para pengurus DPP Golkar. Bunyi SMS tersebut sebagai berikut:

"Penting! Beredar informasi dari arena munas, ketua DPD I yang sebut nama calon tertentu dlm pandangan umum malam ini akan menerima Rp 3 M."

Baca Juga: Beredar SMS Guyuran Duit Rp 3 M untuk DPD-DPD I Golkar
Salah seorang elite Golkar juga menyatakan Munaslub ini bertabur duit. Bahkan duit yang disebar sampai Rp 5 miliar untuk setiap Ketua DPD I.

"Pagi ini Munas Golkar bertaburan uang miliaran. Setiap Ketua DPD I yang menyebut nama caketum tertentu dan minta voting uang terbuka Rp 5 miliar," kata salah seorang pengurus DPP Golkar, kepada wartawan di arena Munaslub Golkar.


(dnu/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads