"JPO sudah kita desain sesuai ketentuan. Jadi tingginya sudah 5 meter lebih JPO ini. Crane ini sudah melewati jembatan sebelumnya. Hanya masalahnya kemungkinan karena pukul 22.00 WIB sudah sepi (sehingga truk berjalan lebih cepat-red) dan mungkin belalai crane mengayun sehingga menghantam jembatan," ujar Purwoto kepada wartawan di lokasi JPO ambruk, Senin (16/5/2016).
Truk crane menabrak JPO/dok Intan Ratna Wulan |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira kita, jembatan sudah memenuhi syarat. Jadi jelas kita katakan bahwa yang salah siapa, nunggu inspeksi polisi. Tentunya pihak crane yang tanggung jawab," ujar Purwoto.
JPO yang roboh, kata Purwoto, berusia sekitar 10 tahun. Pihaknya sudah mengecek rutin standar pelayanan mutu (SPU) jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya di jalan tol tersebut.
"Intinya kesalahan kemungkinan pada pihak crane. Tentunya kita tunggu penanganan polisi," tegas dia.
Ditegaskan Purwoto, saat ini pihaknya sedang fokus dalam evakuasi bangkai JPO.
"Fokus kami evakuasi dulu sehingga jalan ini bisa dilewati normal. Selanjutnya kita bereskan cranenya saat lalu lintas sudah lancar. Target hari ini jika crane datang pasti lancar," kata Purwoto.
(rvk/rvk)












































Truk crane menabrak JPO/dok Intan Ratna Wulan