![]() |
Dari catatan detikcom, insiden serupa di tol Jagorawi pernah terjadi pada Januari 2015 lalu. Pada 4 Januari 2015 pukul 23.10 WIB lalu, dump truck Hino menyangkut di atas jembatan KM 21 Tol Jagorawi arah Jakarta.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala truk bernopol B 9287 GI tersebut terangkat sampai ke mengenai jembatan penyebrangan. Bak truk bagian depan bahkan penyok karena menabrak bawah jembatan.
Akibat bak truk mengenai jembatan, maka kepala truk menjadi terangkat alias ngetril. Kemacetan panjang di sekitar lokasi tidak dapat terhindarkan.
![]() |
Mengevakuasi truk bukan hal yang mudah. Butuh alat berat saat itu. Evakuasi truk pun membutuhkan waktu 7 jam.ย Saat itu, diputuskan bahwa jembatan dilepas.
Seperti yang terlihat pada Selasa (6/1/2015) di KM 21 Tol Jagorawi, setengah JPO yang berada di atas ruas jalan yang mengarah ke Jakarta dilepas. Tak terlihat sama sekali, hanya menyisakan tiang yang berdiri di pembatas antar ruas jalan.
![]() |
Saat itu perusahaan pemilik truk menolak mengganti rugi perbaikan jembatan yang menelan biaya hingga Rp 650 juta. Sesuai dengan UU Nomor 38 Tahun 2004 tentangย Jalan menyebutkan siapa yang merusakkan prasarana dan sarana jalan tol wajib mengganti kerugian senilai kerusakan.
Karena tak kunjung mengganti rugi, pihak Jasa Marga akhirnya berinisiatif memperbaiki jembatan itu. Karena saat itu warga berdemo memblokir KM 21 Tol Jagorawi arah Bogor menuntut perbaikan jembatan tersebut. Akibat aksi tersebut, jalan tol arah Jakarta ditutup. Warga ingin jembatan berdiri lagi agar mudah beraktivitas. Sejak jembatan yang digunakan pejalan kaki, sepeda dan motor itu roboh, warga harus berjalan memutar yang cukup jauh.
Kejadian serupa terulang lagi pada Minggu (15/5/2016) kemarin. Truk trailer bermuatan crane menabrak Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di atas KM 7+600 Tol JORR ruas BSD menjelang pukul 22.00 WIB. Truk trailer ini bernomor polisi B 9026 UEA.
![]() |
Polisi masih mencari penyebab pasti mengapa truk trailer pengangkut crane menabrak JPO tersebut. Sebelum menabrak, trailer itu diketahui sudah melalui dua JPO sebelumnya.
Dari pengakuan sopir semula, kecelakaan terjadi karena adanya miskalkulasi saat trailer hendak melewati jembatan tersebut. Sopir memperkirakan tinggi crane cukup untuk melewati JPO, lantaran 2 JPO sebelumnya bisa. Ternyata gagal.
Petinggi PT Jasa Marga sebagai pengelola tol belum merespons pertanyaan detikcom lewat telepon dan pesan tertulis mengenai insiden ini, termasuk rencana perbaikan ke depan.
![]() |
(nwk/nrl)