Buka Olimpiade Sains 2016, Mendikbud: Jadilah Pemimpin Berkarakter Scientist!

Palembang - Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2016 resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Anies Baswedan. Anies berharap diantara ribuan peserta yang mengikuti kompetisi ini bisa lahir karakter-karakter pemimpin negeri yang berjiwa Scientist (ilmuwan).

"Kita harus dipercaya dunia, tanggung jawab kita besar. Tumbuhkan kepemimpinan Anda. Kita membutuhkan pemimpin yang bisa menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan masalah yang ada di bangsa ini," ujar Anies Baswedan di Palembang Sports Conventions Center, Sumatera Selatan, Senin, (16/5/2016).

Dalam pembukaan OSN hari ini, Anies didampingi oleh wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki. Acara resmi dibuka oleh Anies pada pukul 10.30 WIB ditandai dengan pemencetan bel.

Anies menyebutkan, untuk bisa bersaing dalam menghadapi permasalahan di abad ke-21 yang semakin kompleks, anak-anak Indonesia harus tumbuh dengan karakter modern. Penguasaan sains dan teknologi mutlak harus dikejar oleh bangsa ini, khususnya untuk generasi muda.

"Anda akan hidup di era yang berbeda, karena belajar dari perubahan perubahan yang terjadi kita bisa melihat penguasaan sains dan teknologi sangat menentukan. Sains dan teknologi itu mutlak. Penguasaan sains bukan hanya ilmu sains terapan tapi juga ilmu murni," tutur Anies.

Ke depannya, kata Anies, anak-anak di Indonesia harus mempunyai beberapa pilar karakter yang ideal dalam menyongsong masa depan.

"Pertama kebiasaan untuk punya rasa ingin tahu dan kebiasaan untuk kerja keras, meningkatkan pemahaman atas sebuah masalah, kemudian biasakanlah untuk bereksperimen dalam hal-hal positif. Yang terakhir kalian harus meningkatkan rasa skeptis, setiap mendengar informasi anda kritisi, Anda pikir ulang. Tidak mudah untuk sekadar percaya, tapi positif," papar Anies.

Di akhir sambutannya Anies kemudian menekankan permasalahan integritas yang dinilainya sebagai "penyakit" yang harus segera dihilangkan. Ia berharap, lewat OSN para siswa mampu untuk berkompetisi secara jujur sebagai pembelajaran di kemudian hari.

"Integritas, kejujuran dalam sains dijunjung tinggi. Seorang scientist harus menjaga kemurnian, otensitas, kejujuran. Siapa yang harus menjaganya? Diri sendiri. Identitas menjadi kunci, salah satu masalah dari republik ini adalah masalah integritas," tutup dia.

Sebagai informasi, jumlah peserta OSN tahun ini mencapai angka 1.552 siswa dari seluruh penjuru tanah air. Rinciannya, sebanyak 408 siswa Sekolah Dasar (SD), 396 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 775 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).

Jenis lomba untuk SD meliputi Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sedangkan, sebanyak tiga cabang lomba disiapkan untuk para siswa SMP, yaitu Matematika, IPA, dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sementara itu jenis lomba untuk siswa SMA meliputi bidang Matematika, Fisika, Kimia, Informatika/Komputer, Biologi, Astronomi, Ekonomi, Kebumian dan Geografi.

OSN merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kemendikbud sejak tahun 2002. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pembinaan dan pengembangan bakat, minat dan prestasi siswa sekolah dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. (rvk/rvk)