Setidaknya ada tiga caketum yang terlihat mendatangi lokasi Luhut berada siang ini. Yakni di The Mulia Hotel, Nusa Dua, Bali, Minggu (15/5/2016). Novanto yang ditemani oleh politisi muda Golkar Nusron Wahid, tampak memasuki restoran di hotel tersebut.
Usai Novanto, kemudian caketum Priyo Budi Santoso masuk ke dalam tempat yang sama. Saat keluar, ia pergi bersama caketum Bambang Utoyo dengan mobil golf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nggak juga (bukan hanya dengan Novanto). Tadi saya tanya, gimana kalian. Tadi sama Pak Priyo, pak siapa lagi. Progresnya gimana. Dan pesan, jangan Golkar itu, pemilihan ini, jangan nggak gentle. Semua dipanggil kok," ujar Luhut di lokasi pertemuan.
Sebagai senior Golkar, Luhut mengaku memiliki kekhawatiran tersendiri. Untuk itu ia sengaja meluangkan waktunya memantu berlangsungnya munas, sebab Golkar sudah menyatakan dukungannya kepada pemerintah.
"Lobi supaya jangan ribut karena kasihan Golkar ini ribut lagi. Kan saya orang Golkar. Boleh dong milih untuk pribadi, atau membawa pesan-pesan presiden, boleh-boleh aja," sebut Luhut.
Lantas apakah pesan presiden itu?
"Nggak mungkin lah saya jalan sendiri. Buat presiden, siapa saja nggak masalah. Hanya beliau tidak nyaman kalau rangkap jabatan. Kalau beliau di kabinet juga nggak mau ada rangkap jabatan walaupun dia bukan member kabinet," jawab Luhut.
Seperti diketahui, salah satu caketum yang cukup punya power, Ade Komarudin kini menjabat sebagai Ketua DPR. Meski begitu bukan hanya Ade, caketum Syahrul Yasin Limpo juga merupakan eksekutif dengan jabatan Gubernur Sulsel.
Tak hanya itu, ternyata Presiden Jokowi punya pesan lain. Yakni bahwa caketum Golkar sebaiknya mendapat dukungan kuat dari pimpinan Golkar saat ini, termasuk Ketum Aburizal Bakrie (Ical).
"Siapa yang didorong Golkar sendiri. Pak Ical mendorong seseorang, kemudian nyaman, presiden nyaman, ya nyaman," tutur Luhut.
Sementara itu meski Luhut mengakui, tidak demikian dengan Novanto. Caketum urutan nomor 2 tersebut seolah tidak ingin diketahui mengadakan pertemuan dengan Luhut.
"Nggak, saya makan di table 8," aku Novanto saat dikonfirmasi di lokasi yang sama.
Priyo Budi Santoso juga membantah adanya pertemuan itu. "Tidak. Kalau komunikasi lewat telepon iya," kata Priyo.
(ear/erd)











































