Saksi Sebut Fahreza Sempat Lupa Ingatan Setelah Tersungkur Dipukul Oknum Polisi

Penganiayaan Saat Nonton Persija

Saksi Sebut Fahreza Sempat Lupa Ingatan Setelah Tersungkur Dipukul Oknum Polisi

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Minggu, 15 Mei 2016 17:43 WIB
Foto: Fahreza tergeletak setelah dipukul/foto: Mahmudah
Jakarta - Suporter Persija, Fahreza (16) meninggal dunia diduga karena dipukul oleh oknum kepolisian. Menurut salah salah seorang saksi, korban sampai jatuh tersungkur dan linglung saat terkena kerasnya pukulan.

"Saya ke GBK 15 orang. Temen saya nggak ada yang kena. Pas kita masuk ke gerbang saat itu ada rusuh dan dia kena Polisi ngamuk. Lalu tersungkur dan saya bawa ke pintu gerbang. Dia sempat linglung gitu lupa sama namanya beberapa saat. Lalu dia ingat namanya Reza," ujar salah satu suporter perempuan dari Jak School Satoe Bekasi, Mahmudah (17) saat dikonfirmasi detikcom melalui sambungan telepon, Minggu (15/5/2016).

Fahreza kata Mahmudah, saat tersadarkan diri kemudian mengeluarkan telepon genggamnya. Lalu telepon genggam itu diambil Mahmudah untuk menghubungi kerabat dekat Fahreza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hubungin ke nomor temennya dari HP-nya itu. Saya suruh temennya ke GBK. Saya bilang ini temennya dipukulin Polisi di pintu 12. Lalu saya masuk ke dalam menonton pertandingan karena sudah ada beberapa temen saya dari Bekasi yang nungguin. Pas saya keluar lagi, katanya udah di ambulans dan pulang," urai Mahmudah.

Mahmudah dalam ceritanya tidak terlalu tahu persis siapa oknum Polisi tersebut. Dikatakan dia, oknum tersebut berjaga di sektor 12 GBK dan hanya satu Polisi yang mengamuk. Sementara, Polisi yang lainnya melihat dari belakang.

"Pas dipukul gak terlalu ngeliat. Rusuhnya kenapa sepertinya pas kita mau berontak masuk terus Polisi yang jaga pintu ngamuk. Ada yang punya tiket dan ada yang belum soalnya," jelas Mahmudah.

"Bener Polisi yang mukul. Sekitar pukul 22.30 WIB kejadiannya. Namanya kerusuhan gak tahu siapa namanya. Sepengelihatan saya cuma satu polisi yang ngamuk. Temennya Polisi cuma ngeliatin aja," sambung Mahmudah menceritakan.

Kapolsek Jagakarsa Kompol Sri Bhayakari siang tadi menyambangi rumah duka almarhum Fahreza. Sri berjanji mengusut oknum polisi yang disebut menganiaya Fahreza. "Saya turut prihatin, ini suatu hal yang harus diusut. Tetap ada tindakan internal," kata Sri usai bertemu dengan keluarga Fahreza di rumah duka, Ciganjur, Jaksel.

Keluarga Fahreza belum melaporkan kejadian ini ke polisi. Meski begitu, Sri memastikan internal kepolisian tetap akan bergerak mengusut meski belum ada lapran. "Apalagi ini anak. Ini suatu kejadian yang menonjol. Walaupun bapak nggak menuntut, tetap ada tindakan internal," kata Sri.

(fjp/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads