Reog dan Angklung Siap Sambut Jokowi dalam Temu Diaspora di Korsel

Lapordan dari Seoul

Reog dan Angklung Siap Sambut Jokowi dalam Temu Diaspora di Korsel

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Minggu, 15 Mei 2016 15:38 WIB
Foto: Angling Aditya
Seoul, - Presiden Joko Widodo akan bertemu dengan lebih dari 1.000 diaspora Indonesia yang berada di Korea Selatan. Acara Special Forum with President Jokowi itu dibuka dengan penampilan budaya Indonesia.

Acara dibuka pukul 16.45 waktu setempat di hall Lotte Hotel. Presiden memang belum tiba di ruangan, acara sudah dibuka untuk menghibur tamu yang sudah datang dan menyambut Presiden Jokowi, Presiden Republik Korea Park Geun Hye beserta rombongan.

Penampilan dibuka oleh kolaborasi budayaΒ  dari tenaga kerja Indonesia bernama Pelangi Budaya. Alunan Gamelan dipadu tariΒ  Reog, tari Jaranan, dan Pencak Silat membuat diaspora Indonesia dan tamu undangan yang hadir bersemangat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagu "Bongkar" yang dibawakan oleh grup musik beranggotakan 4 WNI yang bekerja di Korsel juga membuka dengan baik karena penonton kompak menyanyikan lagu.

Sampai saat ini rangkaian kebudayaan terus ditampilkan di depan tamu-tamu undangan termasuk tarian dari pelajar Indonesia dan lantunan angklung dari Saung Mang Udjo. Penampilan yang ditampilkan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia khususnya untuk promosi Wonderful Indonesia.

"Senang bisa lihat Pak Jokowi, belum pernah lihat. Saya pemilu ikut, lho," kata salah satu tenaga kerja Indonesia, Kiko (25) asal Magetan.

Ia berharap kedatangan Jokowi menjadi pertanda baik hubungan Indonesia dan Korsel yang makin erat di bidang ekonomi dan budaya. Selain itu tentunya semakin memperhatikan nasib para TKI yang masih bekerja atau yang pulang.

"Jadi ketika pulang ke Indonesia kita bisa diberi pembelajaran proses agar produktif. Kita sebenarnya ingin di Indonesia," ujarnya.

(alg/fjp)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads