"Setelah ada kejadian itu, kami tidak tidur di sini karena takut. Sudah dua hari kami tidak tidur di sini," ujar teman korban, Pipin (21), kepada wartawan di lokasi, Minggu (15/5/2016).
![]() |
Total ada 19 buruh perempuan yang tinggal di mes tersebut. Seluruhnya mengungsi ke mes buruh laki-laki yang lokasinya masih satu area dengan mes perempuan.
"Tidur di mes cowok, di depan. Ada yang ngasih kamar sama kami. Kami ke sini kalau siang saja. Tidak tahu sampai kapan mau mengungsi," imbuhnya.
Pantauan detikcom di lokasi, ada 13 kamar yang dihuni 19. Satu kamar ditempati oleh dua sampai tiga orang buruh. Korban sendiri tinggal bersama 2 temannya yang juga berasal dari Serang.
Bangunan mes perempuan dan mes laki-laki berada di satu area, namun disekat dinding. Karyawan perempuan hanya bisa mengakses ke dalam mess melalui pintu pagar besi tertutup bercat putih yang berada di samping bangunan mes laki-laki.
Pagar besi itu sendiri tidak bisa ditutup dari luar, melainkan hanya di dalam saja. Menurut Pipin, gerbang hanya dikuci dari dalam pada malam hari saja.
![]() |
"Kalau siang hari tidak dikunci karena kan ada yang tinggal di sini, kami kan kerja shift-shiftan," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT