.webp)
"Saya malam ini buat permohonan maaf dan siap salah kepada Bapak Presiden RI atas ketidakhadiran pelantikan tersebut walau sudah berusaha untuk hadir," tutur Tjahjo ketika dikonfirmasi detikcom, Jumat (13/5/2016).
Nantinya Tjahjo cukup dilantik oleh Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan karena merupakan pejabat ex officio di Kompolnas. Dia kemudian menjelaskan alasan dirinya tak bisa menghadiri acara pelantikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Tjahjo dalam perjalanan dengan kereta api menuju Purwokerto, Jawa Tengah tadi pagi. Kunjungan itu dia lakukan karena memang setiap Jumat hingga Sabtu dirinya berkunjung ke daerah.
Setelah itu dia diberi tahu oleh protokoler Istana untuk hadir pada pelantikan, kemudian dia menyanggupi. Rupanya perjalanan Tjahjo di kereta pun terlambat dari jadwal tiba seharusnya pukul 13.00 WIB, menjadi pukul 13.45 WIB.
"Di Purwokerto hanya sempat beri pengarahan kepada camat dan pimpinan daerah Kabupaten Banyumas 15 menit, karena harus terbang kembali ke Jakarta. Tapi tetap tidak terkejar," ungkap Tjahjo.
Sebetulnya Tjahjo sudah dijemput dengan helikopter dan rencananya akan mendarat di Mabes AD, Jl Veteran, Jakarta Pusat atas izin Panglima TNI. Tetapi perjalanan helikopter juga tak berjalan lancar.
"Heli yang dipersiapkan menjemput saya dari Lanud Halim Perdanakusuma tiba pukul 14.30 WIB, terlambat karena kesalahan teknis dan tiba pukul 15.00 WIB," kata Tjahjo.
Dia pun langsung bertolak ke Jakarta setelah itu. Namun karena faktor cuaca maka helikopter berputar-putar di langit dan mampir di Cirebon untuk isi bahan bakar.
Pada pukul 16.15 WIB, Tjahjo pun mengirim pesan kepada Menko Polhukam, Mensesneg, dan sekretaris Presiden bahwa tak bisa hadiri pelantikan kaena perkiraan waktu meleset. Pelantikan pun dimulai pukul 16.30 WIB tanpa kehadiran Tjahjo. Sementara itu Tjahjo baru mendarat di Mabes AD pukul 16.45 WIB.
"Saya yang salah, walau sudah berusaha hadir tetapi kondisi situasi berbeda," ungkap Tjahjo.
(bag/jor)
