JK: Lagu Genjer-genjer Bawa Suasana Menyakitkan

Mengungkap Fakta Genjer-genjer

JK: Lagu Genjer-genjer Bawa Suasana Menyakitkan

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jumat, 13 Mei 2016 15:15 WIB
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Lagu genjer-genjer menjadi sangat sensitif setelah peristiwa pemberontakan PKI pada September 1965. Lagu genjer-genjer dianggap membawa suasana pilu terutama di kalangan militer.

Lagu genjer-genjer awalnya merupakan kritik sosial. Lagu yang diciptakan M Arif seniman Banyuwangi pada 1943 itu menggambarkan rakyat miskin di masa penjajahan Jepang terpaksa memakan genjer yang tumbuh di sawah. Padahal genjer itu biasanya dimakan ternak seperti itik.

"Genjer-genjer mungkin lagu yang bersifat umum namun khususnya bagi militer TNI lagu ini sangat menyakitkan," ujar Wapres Jusuf Kalla di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (13/5/2016).

"Waktu pembantaian para jenderal kita, diiringi oleh lagu-lagu itu. Jadi mengingatkan pada situasi yang lebih sedih atau yang sangat memilukan atau menimbulkan kemarahan," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bukan lagunya tapi suasananya yang mengingatkan orang pada suasananya, yang menimbulkan kemarahan bersama," tambahnya.

Sejarawan UI Muhammad Wasith Albar mengatakan, lagu Genjer-genjer ini dibuat pada 1943. Penciptanya M Arif terinspirasi membuat lagu ini pada zaman Jepang. Genjer dahulu menjadi makanan ternak, tapi karena masa yang sulit akhirnya menjadi makanan untuk sayuran warga.

Kemudian menurut Wasith, terkait lagu Genjer-genjer ini muncul tudingan, lagu ini dinyanyikan Gerwani saat di Lubang Buaya. Ketika itu sejumlah jenderal dibunuh dalam peristiwa yang dikenal dengan G 30 S/PKI.

Kebenaran soal menyanyikan lagu itu sendiri belum bisa dipastikan. Tapi kemudian beredar lirik lagu di mana genjer-genjer dipelesetkan dari 'genjer-genjer pating kelewer' menjadi "jenderal-jenderal pating kelewer'. Tapi di syair aslinya, sebagai lagu rakyat Banyuwangi tak ada sama sekali lirik lagu yang mengarah ke PKI atau peristiwa politik tertentu. (fiq/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads