"Itu betul, tapi saya coba luruskan ya, ini kata-katanya jangan teror, serem gitu. Jadi ada orang tidak dikenal mencoba mengganggu tokoh Muhammadiyah ustaz Abdul Aban. Ada yang melemparkan sesuatu sehingga rumahnya pecah, lalu dia melihat robekan Alquran yang disayat," jelasnya saat dihubungi detikcom, Jumat (13//5/2016).
Selanjutnya ustaz Aban melaporkan hal itu ke polisi. "Beliau lalu ditempatkan ke tempat yang aman, dan muspika di sana berkoordinasi soal ini. Hal ini akan ditindaklanjuti oleh kepolisian," kata Desi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia meminta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi atas kejadian ini. "Masyarakat di sana juga tenang dan tetap kondusif pasca kejadian ini," ujarnya.
Sementara itu dihubungi secara terpisah, Kasubag Humas Polres Garut AKP Ridwan membantah adanya insiden tersebut. "Tidak benar, itu hoax. Saya kemarin ke sana dengan kasatintel dan juga Kapolsek Sukawening, tidak ada kejadian itu. Tidak ada pengrusakan, tidak ada pengrobekan (Alquran)," ujarnya.
Ia meminta masyarakat tetap tenang dengan adanya isu ini yang menyebar melalui aplikasi chat. "Saya minta masyarakat tidak terpancing dengan kabar tidak benar ini," tegasnya. (ern/trw)











































