Hal itu disampaikan Asep Zaenal Muttaqien, tokoh Muhammadiyah Garut, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (13/5/2016).
"Selasa malam saya dapat kabar jam 8-an, ditelepon Kiai Halim, katanya rumah ustaz Aban dilempari orang. Karena sudah malam, saya enggak langsung ke rumah ustaz Aban," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penuturan putrinya, kata Asep, aksi teror sudah dirasakan keluarga ustaz Aban sejak dua bulan lalu. Suatu hari, kaca dapur rumahnya pecah dilempar orang tak dikenal.
"Saat itu tidak melapor, dan langsung mengganti kaca yang pecah. Dua minggu terakhir, kejadian berulang. Kaca dapurnya kembali dilempari orang pada subuh-subuh, dikejar tidak terkejar," tuturnya.
Beberapa hari terakhir, Alquran di masjid tempat ustaz Aban sering hilang. Sandal jamaah yang Salat Subuh juga dirusak dengan cara disilet. Tak hanya itu, pengeras suara masjid juga tiga kali diputus kabelnya.
"Puncaknya ya Selasa Subuh, ditemukan Alquran dalam plastik di tempat sampah. Lembaran dalam Alquran-nya disobek-sobek seperti oleh silet. Di tengah-tengahnya ada sobekan kertas yang isinya kata-kata kotor menghina ustaz Aban,Ustaz Daos, ustaz Amak," terangnya.
Tak hanya itu ada kata-kata kotor juga kepada Muhammadiyah dan ormas FPI. "Saya tidak melihat langsung Alquran yang disobek-sobek itu," kata Asep.
Tak lama kemudian, kata Asep, istri ustaz Aban datang dan membenarkan cerita putrinya. "Katanya ini sudah dilaporkan ke Satpol PP, karena tetangganya kan Satpol PP. Malamnya juga polisi datang sambil membawa anjing pelacak," terang Asep.
Asep mengaku tak menduga-duga motif teror kepada Muhammadiyah Garut ini. Namun, lanjutnya, para pengurus Muhammadiyah Garut langsung melakukan rapat dan akan investigasi.
Dihubungi secara terpisah, salah satu pengurus PW Muhammadiyah Garut Hafidz, mengaku tengah melakukan pertemuan dengan Polsek Sukawening membahas hal itu. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apa hasil dari rapat tersebut.
Sementara itu, ustaz Aban tidak mau berkomentar mengenai hal ini . "Maaf tidak bisa," jawabnya singkat saat dihubungi melalui pesan singkat.
(err/trw)











































