'Manusia perahu' yang berasal dari kawasan penertiban Kampung Akuarium-Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, ini sekarang berlindung dari panas dan hujan di tenda-tenda yang berdiri di atas tanah milik Pemprov DKI Jakarta.
Tenda-tenda itu sumbangan sukarela dari LSM dan politisi, salah satunya Prabowo Subianto. Listrik mereka dapati dari hasil menyambung saluran Kampung Luar Batang. Ada pula Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang tiap harinya memberi dua tangki air bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menghadapi polemik ini, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengucapkan terima kasih atas bantuan yang mengalir untuk warga eks Luar Batang itu. Ia mengaku telah membaca perlawanan 'terselubung' warganya dan menyiapkan solusinya.
Begini 3 aksi Ahok:
1. Cium Maksud Terselubung
|
Foto: Bisma/detikcom
|
"Lama-lama dia juga hilang sendiri. Biarkan saja dulu, nanti dia juga kapok," tanggap Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Balai Kota, Jakarta, Rabu (13/4/2016).
Ahok menilai para 'manusia perahu' itu sebenarnya punya maksud lain. Mereka menunggu kesempatan menduduki kembali lahan yang telah dibongkar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Dia bukan tinggal di perahu, tapi dia lagi mau mengintai. Nanti kalau ada sheetpile (dinding turap yang dipasang di perairan lokasi itu), dia mau menginjak lagi di atasnya," kata Ahok.
Memang, sebagaimana diberitakan, sebagian dari 'manusia perahu' itu kini bahkan sudah berencana mendirikan tenda-tenda di atas puing bongkaran. Mereka-mereka ini sebagian adalah nelayan penduduk Luar Batang.
2. Cabut Rusun
|
Foto: Michico/detikcom
|
"Silakan saja kalau mereka mau menempuh seperti itu. Kita akan buat peringatan, habis itu kita cabut hak dia tinggal di rusun," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (9/5/2016).
Namun Ahok mempersilakan mereka untuk berdiam di tenda di atas lahan gusuran itu. Ahok ingin tahu, seberapa lama mereka kuat hidup seperti itu. "Sederhana saja, yang tidak mau tinggal di rusun silakan saja, sanggup sampai kapan," kata Ahok.
3. Terima kasih Mau 'Piara'
|
Foto: Warga Kampung Akuarium mulai pindah ke tenda darurat (Bisma Alif/detikcom)
|
"Saya terima kasih kalau mereka enggak mau tinggal di rusun," ungkap Ahok di Gedung Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (11/5/2016).
Warga sendiri mengaku sudah sekitar 2 minggu tinggal di tenda yang didirikan oleh TNI dan beberapa organisasi masyarakat. Di lokasi, ada 2 toilet darurat yang dibangun secara mandiri oleh warga. "Terus ada yang mau biayain mereka, mau bangun tenda. Saya pikir bagus saja, ada yang mau piara mereka, bagus dong," kata Ahok.
Tak hanya itu, bantuan pun juga terus berdatangan dari berbagai pihak untuk warga korban penggusuran. Terakhir bantuan datang dari anggota DPR RI Fraksi Golkar, Tantowi Yahya, yang sempat datang mengunjungi warga. Ia memberikan sembako bagi warga yang sebelumnya sempat tinggal di aula masjid Luar Barang dan di perahu tersebut.
"Bagus dong ada partai resmi. Berarti partai-partai melanggar wilayah. Mereka kan mengaku di Kampung Akuarium toh," tutur Ahok.
Ahok juga menyambut baik bantuan dari Prabowo Subianto. "Ya baguslah kalau mau sumbang tenda banyak haha," kata Ahok.
Halaman 2 dari 4











































