Panamtu didatangkan dari Kebun Binatang Guci, Tegal, pada April 2016 lalu. Dia didatangkan bersama gajah betina bernama Sari. Keduanya masih dalam tahap orientasi dan pelatihan di lokasi baru.
Hari ini, Panamtu berulah. Hewan berbobot 5,5 ton ini mengamuk saat ditunggangi pawangnya. Saat itu, menurut saksi, dokter hewan Esti Octavia Wara Hapsari (25) menemani berjalan-jalan dan berfoto selfie. Entah kenapa Panamtu mengamuk. Dokter Via, panggilan Esti Octavia Wara Hapsari, tewas terinjak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pardiyanto belum tahu sampai kapan Panamtu dikandangkan. Dia juga belum tahu kenapa Panamtu mengamuk. "Sebelumnya kondisinya cukup baik dan sudah terbiasa dengan pawang serta dokter hewan yang merawatnya itu," ungkap Pardiyanto.
Dokter Via berasal Desa Gemawang, Bulukerto, Wonogiri. Lulusan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya tahun 2013 ini bertugas di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur sebagai kontrak khusus sejak 6 bulan lalu. Tugasnya merawat dua gajah hibah dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Jateng tersebut. (mbr/trw)