"Investigasi sudah dilaksanakan, jadi informasinya ada (masalah) internal di manajemennya sendiri," ujar Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo.
Hal itu disampaikan Suprasetyo kepada wartawan usai peresmian gedung Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jl MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (11/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lion Air sudah kesekian kali mengalami masalah delay atau penundaan penerbangan yang berkepanjangan. Suprasetyo menilai akhir-akhir ini penundaan tersebut mulai diperbaiki pihak manajemen.
"Jadi sudah memberikan informasi kepada kami dan itu akan mereka perbaiki, Lion sudah membuat delay managementn-nya, mereka sudah memiliki SOP untuk memperbaikinya. Tentang koordinasi sudah bagus. Ini kasus baru saja di internal manajemen, pemerintah tidak bisa ikut campur. Tapi di pelayanan masyarakat, di situ yang kami ikut campur," jelas Suprasetyo.
Setelah ini manajemen Lion Air diharuskan melakukan peningkatan SDM dan mengikuti SOP. Saat penerbangan delay, pihak maskapai yang bersangkutan harus memberikan alasan yang jelas.
"Yang pertama dia harus meningkatkan SDM nya, kedua dia harus mengikuti SOP. Jadi pelayanan ini kan harus jelas, memberikan informasi kepada penumpang. Oh, ini delay kenapa? Yang terpenting masyarakat diberikan informasi, jangan dibohongi. Kalau dibohongi nanti kepercayaan akan luntur," tutupnya.
Pihak Lion Air sendiri membantah ada aksi mogok dan menyebut hanya persoalan administrasi. Andy M Saladin, Public Relations Manager Lion Air Group mengatakan, persoalan administrasi yang dimaksud adalah ada tunjangan yang belum dibayarkan. Namun dia memastikan, urusan itu sudah selesai. (rni/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini