Kondisi yang terlihat di Jalan Paris, Selasa (10/5/2016) malam ini, lalu lintas tampak padat merayap. Ruas jalan dipadati dengan kendaraan petugas dan truk-truk besar. Kemacetan dua arah terlihat dari kawasan Dadap Ceng In, Mal Grand Dadap City hingga pintu tol menuju Bandara Soekarno Hatta.
Karena padatnya kendaraan, tampak para sopir truk mematikan kendaraannya. Mereka terlihat keluar dari truk sambil merokok dan beristirahat sejenak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: kondisi lalu lintas di Jalan Paris, Dadap (Aditya/detikcom) |
Sebelumnya Kapolres Tangerang Kota Kombes Agus Pranata telah mengumumkan bahwa pengumuman Surat Peringatan (SP) 2 hari ini ditunda. Ia meminta para warga untuk mundur dan tidak lagi menyerang petugas.
"SP 2 hari ini dibatalkan, tidak jadi dilakukan hari ini, karena situasi tidak memungkinkan. Jadi kita serahkan kembali ke Pemda sampai ada dialog lebih lanjut," kata Agus di Dadap Ceng In malam ini.
Relokasi warga di kompleks lokalisasi Dadap Ceng In ditujukan pada 387 kepala keluarga (KK) yang tersebar di RW 01, 02, dan 03. Mereka selama ini menghuni tanah milik PT Angkasa Pura II.
Pekerja seks lokalisasi Ceng In sendiri telah jauh hari meninggalkan lokasi ketika Pemkab Tangerang berencana menutup kompleks pelacuran yang diindikasikan menjadi sarang narkoba, perdagangan orang dan HIV/AIDS itu. Saat ini yang tersisa adalah warga yang mayoritas nelayan. Mereka menolak dipindahkan ke rusunawa dan meminta agar direlokasi ke pesisir sehingga lebih mudah melaut.
Foto: Kondisi kemacetan di Jalan Paris Dadap (Aditya/detikcom) |
(kff/dnu)












































Foto: kondisi lalu lintas di Jalan Paris, Dadap (Aditya/detikcom)
Foto: Kondisi kemacetan di Jalan Paris Dadap (Aditya/detikcom)