"Sekarang kita mundur untuk sama-sama cooling down, warga mundur dan polisi juga mundur," ujar Kapolres Tangerang Kota Kombes Agus Pranata di Dadap Ceng In, Jl Paris, Selasa (10/5/2016). Mereka sepakat mundur setelah bernegosiasi. Direktur Krimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti sampai turun ke lokasi membantu negosiasi.
Dadap mulai kondusif |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"SP 2 hari ini dibatalkan, tidak jadi dilakukan hari ini, karena situasi tidak memungkinkan. Jadi kita serahkan kembali ke Pemda sampai ada dialog lebih lanjut," ucapnya.
Agus mengatakan, dalam aksi kerusuhan tadi ada sejumlah warga yang ditangkap. Namun, untuk mencapai kesepakatan 'gencatan senjata' para warga minta yang ditangkap dibebaskan.
"Soal warga yang diamankan, warga minta dibebaskan, jadi nanti kita akan bebaskan," tutup Agus.
Sekadar diketahui, relokasi warga di kompleks lokalisasi Dadap Ceng In ditujukan pada 387 kepala keluarga (KK) yang tersebar di RW 01, 02, dan 03. Mereka selama ini menghuni tanah milik PT Angkasa Pura II.
Pekerja seks lokalisasi Ceng In sendiri telah jauh hari meninggalkan lokasi ketika Pemkab Tangerang berencana menutup kompleks pelacuran yang diindikasikan menjadi sarang narkoba, perdagangan orang dan HIV/AIDS itu. Saat ini yang tersisa adalah warga yang mayoritas nelayan. Mereka menolak dipindahkan ke rusunawa dan meminta agar direlokasi ke pesisir sehingga lebih mudah melaut. (adf/rvk)












































Dadap mulai kondusif