Pada Jumat (4/3) sekitar pukul 12.30 WIB (13.30 WITA), KMP Rafelia II berangkat dari Dermaga Landing Craft Machine (LCM) Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali, menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Kapal bergerak dengan kecepatan rata-rata 6 knot.
Saat posisi kapal sudah berada sekitar 1 NM dari Dermaga Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, kapal mulai miring ke kiri. Mualim I memerintahkan salah seorang juru muat untuk memeriksa kondisi geladak kendaraan. Juru Muat melihat air masuk dari bagian haluan dan menggenangi geladak kendaraan. Kemiringan kapal terus bertambah. Sementara Nakhoda mengendalikan kapal, Mualim I memberitahukan kondisi kapal ke Petugas Ship Traffic Controller (STC) Dermaga LCM Ketapang. Pemeriksaan lanjutan juru muat terhadap kondisi genangan air menunjukkan adanya pertambahan ketinggian dan kapal semakin miring ke kiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pukul 12.54 WIB, posisi kapal sekitar 0,5 NM dari Dermaga LCM Ketapang. Atas saran dari Petugas STC Ketapang, kapal digerakkan menuju ke pantai terdekat. Haluan kapal berubah dari yang semula mengarah ke dermaga LCM Ketapang menjadi ke arah pantai terdekat. Mualim I memerintahkan awak kapal yang sudah bersiaga di haluan untuk menurunkan pintu rampa haluan sejajar dengan permukaan air. Kemiringan kapal mencapai 40 derajat dan terus bertambah. Para penumpang sudah berupaya untuk mencari jaket penolong dan bergerak ke posisi yang lebih tinggi.
Pukul 12.57 WIB, kemiringan kapal mencapai 90 derajat dan selanjutnya kapal terbalik hingga tampak lunas kapal. Pukul 13.05 WIB, KMP Rafelia II tenggelam sepenuhnya pada posisi 08o 09.111' LS / 114o 24.252' BT atau sekitar 0,2 NM dari pantai terdekat dengan kedalaman sekitar 30 meter.
Β
Akibat dari kecelakaan ini, 6 orang meninggal dunia, terdiri dari 2 awak kapal dan 4 orang penumpang. Tidak ada kendaraan maupun barang penumpang yang berhasil diselamatkan. (ams/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini