2 Water Canon Disiagakan di Dadap Tangerang, Warga Masih Bakar Ban

2 Water Canon Disiagakan di Dadap Tangerang, Warga Masih Bakar Ban

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 10 Mei 2016 16:15 WIB
Water Canon Disiagakan di Dadap (Foto: Aditya Fajar Indrawan/detikcom)
Tangerang - Kondisi di Dadap Cheng In, kawasan prostitusi terbesar di Kabupaten Tangerang masih mencekam. 2 Water canon disiagakan di pinggir jalan.

Dua water canon tersebut disiagakan dari Polres Tangerang dan Polda Metro Jaya. Selain itu, satu mobil pemadam kebakaran juga disediakan di lokasi rusuh, Jalan Raya Prancis, Tangerang, Selasa (10/5/2016).
Puluhan pasukan beratribut lengkap memakai tameng, helm dan membawa peralatan lengkap berjaga-jaga.

"Ini kita standby saja. Antisipasi karena warga tadi anarkis dan menyerang polisi jadi kita berjaga-jaga saja," ujar Kapolres Tangerang Kombes Agus Purwanto di lokasi kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus mengatakan, pihaknya akan menunggu hingga pukul 17.00 WIB. Saat ini, warga belum berhenti membakar ban.

"Warga masih terus mensuplai ban-ban bekas agar api yang masih terbakar tetap menyala dan asap menghalangi pandangan polisi " kata Agus.
Polisi bersenjata lengkap juga disiagakan (Aditya Fajar/detikcom)

Selain membakar ban, sekitar 50 warga juga memblokade dua titik jalan. Warga sampai saat ini masih bertahan di sekitar jembatan. Mereka yang mayoritas ibu-ibu itu berorasi menuntut keadilan dan meminta Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar untuk datang dan berbicara langsung dengan warga.

Warga sempat meneriakkan, "Kami di sini hanya minta keadilan. Kami di sini tidak mencari musuh. Kami menuntut Bupati Tangerang menghentikan rencana penggusuran!".

Keributan antara polisi dan warga terjadi siang tadi. Warga melawan dengan membawa bambu, membakar ban, dan merusak mobil.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berupaya menertibkan lokalisasi Dadap Cheng In. Akan tetapi, penertiban tersebut diwarnai aksi kerusuhan akibat warga menolak pemberian surat peringatan (SP) pembongkaran oleh pemerintah setempat.

Pembongkaran itu direncanakan bulan ini. Sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) telah dipindahkan ke panti sosial Tangerang. (nwy/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads