"Kita ini negara apa sih? negara berdaulat, kemudian negara Pancasila. Dari negara Pancasila itu kita bisa melihat yang mana ke kiri, yang mana ke kanan. Dan kita tidak ke kiri dan kanan," ujar Ryamizard di Gedung Kemenhan Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (10/5/2016).
Sebagai Menhan, dirinya tahu pasti ancaman nyata apa yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Beberapa di antaranya adalah terorisme dan radikalisme.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian musuh. Berkali kali saya katakan, musuh saya adalah musuh negara, musuh negara adalah musuh saya. Saya ingatkan kembali, (PKI)Β jangan terulang lagi. Ya sudahlah, ini enggak habis-habis. Ini kan (sebenarnya) masalah dendam, orang bilang PKI oke, tapi jangan ada dendam, kalau ada dendam bagaimana bangsa ini bisa bersatu?," kata Ryamizard.
(Baca juga: Menhan: Pancasila itu Pemberian Tuhan, Sebarkan)
Apabila bangsa tak bersatu dalam pemahaman ideologi, maka dikhawatirkan pihak lain akan memanfaatkannya untuk memecah belah kesatuan NKRI.
"Orang luar akan menunggangi untuk membahayakan negara ini. Kita ingatkan berulang-ulang jangan melakukan tindakan itu. Jangan sampai melanggar HAM lagi seperti tahun 65," kata dia.
"Saya ingatkan pada kelompok tersebut (kelompok kiri dan kanan) ingat, insyaf. Kalau terjadi apa-apa saya sudah mengingatkan. Mudah mudahan berulang-ulang ingatan saya ini," ujarnya.
(Baca juga: Menhan: Saya Ingatkan PKI, Kalau Tak Mau Pancasila Keluar dari Negara Ini!) (rni/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini