Sri Sultan Hamengku Buwono X bertahta sebagai raja Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat sampai saat ini sudah 27 tahun. Prosesi labuhan tahun ini merupakan labuhan alit atau kecil. Sehari sebelumnya digelar labuhan di Pantai Parangkusumo Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul.
Labuhan di Merapi dilakukan di kawasan Sri Manganti lereng selatan Gunung Merapi di Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Prosesi labuhan di pimpin juru kunci Merapi, Lurah Surakso Sihono bersama sejumlah abdi dalem kraton Yogyakarta lainnya. Ratusan warga masyarakat mengikuti prosesi labuhan yang dimulai pada pukul 06.00 WIB.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Manganti dipercaya merupakan pintu masuk ke puncak Merapi. Jarak dari titik pemberangkatan hingga kawasan Sri Manganti sekitar sekitar 1,5 kilometer. Para abdi dalem keraton yang membawa uba rampe labuhan bersama warga ke Sri Manganti secara arak-arakan. Namun ada pula warga maupun wisatawan yang naik terlebih agar tidak terlambat saat mengikuti labuhan.
"Labuhan ini merupakan bagian ungkapan rasa syukur Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat atas Jumenengan Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X di setiap tanggal 1 di bulan Ruwah," kata Sihono.
Dalam labuhan barang-barang yang dilabuh di antaranya Sinjang Cangkring, Sinjang Kawung Kemplang, Semekan Gadung Melati, Destar Doromuluk, Peningset, Ses/roko, minyak wangi atau lisah konyoh, nyatra tindih atau uang dan bunga setaman. (bgs/trw)