Wahai Pendaki, Jangan Kotori Rinjani Agar Ragam Flora dan Fauna Tetap Terjaga

Wahai Pendaki, Jangan Kotori Rinjani Agar Ragam Flora dan Fauna Tetap Terjaga

Yudhistira Amran Saleh - detikNews
Senin, 09 Mei 2016 11:40 WIB
Wahai Pendaki, Jangan Kotori Rinjani Agar Ragam Flora dan Fauna Tetap Terjaga
Foto: Nur Khafifah
Lombok - Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia memiliki beraneka macam jenis flora dan fauna yang cantik. Tak heran Rinjani banyak diserbu pendaki. Sekali lagi diingatkan, jangan cemari Rinjani dengan sampah dan kotoran.

Keindahan Rinjani misalnya yang terdapat di Air Terjun Tiuteja hingga Gunung Pelawangan di kawasan Gunung Rinjani.

Gunung Pelawangan yang mendekati puncak Gunung Rinjani ini terdapat sebaran flora dan fauna yang unik dan cantik. Ada 88 jenis flora dan fauna di beberapa tingkatan di Gunung Pelawangan seperti di Tingkat Semai terdapat klokos udang, bintangur, sipit, jambu, dan tangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu kalau di tingkat pancang ada Temerek sebanyak 17.559, cempaka 14.976, bintangur 13.562, dan Banitan 11.647," kata anggota Geopark Rinjani, Budi Karya kepada detikcom, Jumat (6/5/2016).

"Di tingkat Pancang ini banyak juga jenis-jenis tanaman ditemukan. Dan di tingkat Tiang itu untuk jenis bintangur banyaknya 30.661 dan Cempaka 27.214," lanjutnya.

Pada Geopark Rinjani, tingkat keanekaragaman jenisnya relatif tinggi. Sementara di jalur Rempek hingga Gunung Santong, ada jenis kopi yaitu sebanyak 56.547, Membrek 32.015.

"Selain itu ada juga di kawasan Gunung Rinjani ini faunanya. Seperti Rusa, Kucing Hutan, Menjangan, Babi Hutan, Ganggarangan, Trenggiling, dan Landak," ucap Budi Karya.

Untuk mamalia di Geopark Gunung Rinjani berjumlah 17 hewan. Sedangkan primatanya berjumlah dua hewan.

Kemudian untuk primatanya berjumlah 4 hewan. "Di Gunung Rinjani ada ular sawak, ular hijau dan ada juga biawak. Katak polah, katak kerang juga ada," jelasnya.

Selain itu bila Anda berkunjung ke Geopark Gunung Rinjani, Anda juga akan menemukan beberapa macam fauna lainnya seperti Jalak Putih, Kepodang, Madu Sriganti, Kekep Babi, dan juga Gagak. Di ketinggian 1.200 meter dpl, Anda juga bisa bertemu dengan hewan Opior paruh tebal.

Mulanya keberadaan kawasan Gunung Rinjani ini ditunjuk sebagai suaka margasatwa oleh Gubernur Hindia Belanda berdasarkan surat keputusan nomor 115, staatsblad nomor 77 tanggal 17 Juli 1941 seluas 41.330.

Untuk luas keseluruhan kawasan hutan Gunung Rinjani yaitu 125.740 ha atau sekitar 26,50% dari daratan Pulau Lombok. Pada kawasan Geopark Gunung Rinjani ini juga terdapat hutan lindung dan hutan produksi seluas 81.255 hektar.

"Ada 5 kawasan di hutan Gunung Rinjani ini, kawasan taman nasional, kawasan hutan lindung, kawasan hutan produksi tetap, kawasan hutan produksi terbatas, dan kawasan hutan raya," tutup Budi Karya.

Namun sayangnya terkadang para pendaki Gunung Rinjani tidak bisa menjaga keindahan kawasan gunung tersebut, terutama pendaki pemula.Β  Seperti yang dilihat detikcom, Senin (9/5), banyak sampah berserakan di kaki Gunung Rinjani karena pada libur panjang kemarin dibanjiri oleh ribuan pendaki.

Di sudut gunung terlihat sampah plastik bertebaran. Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhammad Faozal mengatakan bahwa para pendaki Rinjani harus memiliki kesadaran untuk membuat sampah apapun pada tempatnya.

"Kan bisa dia masukan ke kantong plastik. Pas turun di bawa kemudian di buang ke tempat sampah. Jangan jorok gitu. Harusnya para pendaki menjaga keindahan Gunung Rinjani. Apalagi Geopark Gunung Rinjani sebentar lagi akan ditinjau oleh Unesco untuk jadi geopark dunia," tegas Faozal saat dikonfirmasi. (yds/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads