JK: Penyelesaian Masalah di Dunia Islam Tak Semudah Lewat Konferensi Saja

JK: Penyelesaian Masalah di Dunia Islam Tak Semudah Lewat Konferensi Saja

Ray Jordan - detikNews
Senin, 09 Mei 2016 11:36 WIB
Foto: JK di JCC Senayan (Ray Jordan/detikcom)
Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka acara International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) di Gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta. JK menegaskan penyelesaian masalah yang membawa-bawa nama agama Islam di dunia tidak semudah lewat konferensi saja.

JK mengatakan umat Islam di dunia ini berjumlah kurang lebih 1,6 miliar atau sekitar 22,7 persen dari total jumlah penduduk di dunia saat ini. Negara-negara yang jumlah penduduknya mayoritas Islam, ada sekitar 57 negara yang tersebar di kawasan Asia dan Afrika.

"Tentu itu merupakan jumlah yang sangat besar. Di samping itu mempunyai kekayaan-kekayaan negeri-negeri Islam mempunyai kekayaan yang sangat besar antara lain 2/3 sumber minyak dan gas di dunia ini ada di negara-negara Islam sehingga sering dikatakan di mana ada adzan kadang-kadang di situ banyak kekayaan," kata JK mengawali pidatonya di Gedung JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2016). Acara ini dihadiri oleh para ulama dari 40 negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semua itu, lanjut JK, menggambarkan bagaimana potensi yang sangat besar dari umat Islam. Namun, di balik itu, dewasa ini banyak sekali kejadian yang tak terpuji mengatasnamakan agama Islam.

"Karena itulah para alim ulama berkumpul pada hari ini. Memang begitu banyak konferensi pertemuan membahas seperti ini di banyak negara. Juga organisasi negara-negara Islam, OKI Summit juga membahas hal yang sama, termasuk juga sebelumnya di Jakarta," kata JK.

"Jadi apabila semua masalah dapat diselesaikan dengan konferensi, saya pikir mudah masalahnya. Namun masalah-masalah di dunia Islam tidak semudah menyelesaikannya di dunia konferensi, tapi butuh persatuan dan kekuatan kita semuanya," tambah JK.

JK mengatakan dalam kegiatan Islamic Summit 2016 ini akan dibicarakan beragam masalah yang dihadapi umat Islam di dunia, termasuk radikalisme dan terorisme. Untuk itu, JK menegaskan tujuan dari agama Islam adalah untuk memberikan rahmat bagi semua.

"Hari ini kita berbicara tentang bagaimana mengatasi radikalisme dan terorisme. Karena tentu kita menginginkan negara Islam yang moderat, yang memberikan tujuan bagi kita semua sama, rahmatan lil alamin. Karena Islam sebagai agama memberikam rahmat, memberikan kebaikan, mempersatukan kepada seluruh umatnya. Itulah yang selalu menjadikan tujuan dan cita-cita kita semuanya," terang JK.

"Indonesia sangat bersyukur bahwa sebagai agama yang dipeluk oleh hampir 90 persen umat penduduk di Indonesia, tentu menjalankan dengan baik suatu ajaran Islam yang moderat di negeri ini. Dengan membuat persatuan yang baik. Memang Islam kita ini mempunyai banyak perbedaan-perbedaan dari sisi pemeluknya. Seperti yang saya katakan tadi, kita walaupun negara dengan berbagai sistem pemerintahan politik yang berbeda beda, ada republik, ada kerajaan, ada kesultanan dan macam-macam. Kita berbagai bahasa, budaya, juga kita berbeda dalam cara melaksanakan agama kita hal-hal yang kecil, tdak semua sama," tambah JK.

Oleh karena itu, lanjut JK, yang diharapkan saat ini adanya persatuan dan saling menghargai. "Hanyalah dengan paham yang saling menghargai dapat mempererat kita semua," kata JK. (rjo/aan)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads