Ribuan Orang Berwisata Mendaki Gunung, Sampah dan Kotoran Manusia Jadi Masalah!

Jakarta - Ribuan orang kini memilih berwisata mendaki gunung. Jangan heran apabila libur panjang atau akhir pekan, gunung yang sunyi kini gaduh dengan manusia. Mendaki gunung, selain mencintai alam, olahraga, juga sebuah kebanggaan dan pembuktian diri.

Tapi persoalannya, karena banyak pendaki pemula yang tak dibekali kesadaran akan lingkungan, gunung pun jadi tempat pembuangan sampah. Merisaukan! 'Jangan tinggalkan apapun di gunung, kecuali jejak'. Biasanya para pecinta alam dan para pendaki gunung sejati berpedoman pada kalimat itu.

"Sampah banyak di atas, pada buang seenaknya," jelas Dwi Sapta yang mendaki Gunung Rinjani di NTB, akhir pekan lalu saat berbincang dengan detikcom, Senin (9/5/2016).

Rinjani, salah satu gunung tertinggi di Indonesia, pada libur panjang kemarin dibanjiri ribuan pendaki. Tapi sayangnya ya itu tadi, sampah dibuang seenaknya. Di sudut-sudut gunung, sampah plastik bertebaran.

Bukan hanya sampah plastik, di semak-semak di jalur pendakian juga banyak kotoran manusia berbalut tisu. Seperti dituturkan Nurjo yang mendaki Gunung Prau di Jawa Tengah akhir pekan lalu.

"Mestinya pendaki itu sehabis buang air besar dikubur dengan tanah. Bukannya didiamkan bertebaran di semak," ujar Nurjo yang naik gunung bersama keluarganya.

Persoalan sampah dan kotoran manusia ini memang menjadi persoalan penting. Keasrian gunung ternodai karena ulah pendaki yang tak memiliki kesadaran lingkungan. Para pendaki dadakan ini merusak gunung. (dra/dra)