"Pada intinya, yang pertama tentunya integritas itu menjadi utama. Jadi sebuah kejujuran bahwa pendidikan itu mengubah perilaku. Perilaku kan harus diawali dengan sebuah kejujuran. Di samping memang prestasi juga harus tinggi tetapi yang utama adalah kejujuran," kata Sopan saat dihubungi detikcom, Minggu (8/5/2016) malam.
Sopan menekankan, nilai UN bukan menjadi satu-satunya penentu kelulusan. Sebab kelulusan ditentukan oleh ujian yang diselenggarakan sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para siswa yang mengikuti ujian hari pertama pada hari ini diminta mengikuti UN dengan tenang. Tak perlu memusingkan diri dengan seliweran bocoran yang diklaim jawaban soal ujian.
"Harapan saya otomatis bahwa UN itu bukan satu satunya penentu kelulusan tetap berharap ikuti dengan tenang. Ikuti seluruh aturan dan sukses mengerjakan maupun sukses hasilnya," ujar dia.
Ketua Panitia Pusat UN yang juga Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno sebelumnya mengingatkan agar siswa dan guru pengawas UN tidak memotret soal ujian dan menyebarluaskannya.
"Mohon disampaikan kepada siswa-siswa yang ikut UN, kepada pengawas, kepada guru, kepada siapapun yang kemungkinan bisa melihat soal itu ingat bahwa memotret kemudian menyebarluaskan di berbagai media, itu melanggar UU. Status soal UN itu rahasia negara," ujar Totok terpisah.
Soal UN Berbasis Komputer (UBNK) yang terbagi dalam tiga sesi di masing-masing sekolah, dipastikan Totok berbeda. Namun dikhawatirkan foto soal yang diunggah seperti di media sosial malah menimbulkan kegaduhan.
"Anak-anak percaya diri saja, belum tentu yang dipotret soal UN beneran, tapi kan seolah-olah soal UN," harap Totok. (fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini