Lolos Jadi Ceketum Golkar, Indra Bambang Utoyo Apresiasi Panitia Munaslub

Lolos Jadi Ceketum Golkar, Indra Bambang Utoyo Apresiasi Panitia Munaslub

Natharina Riris Michico - detikNews
Minggu, 08 Mei 2016 15:14 WIB
Indra Bambang Utoyo (Foto: Agung Pambudhy/detikFoto)
Jakarta - Politikus Golkar Indra Bambang Utoyo mengapresiasi kebijakan Panitia Pengarah (Steering Commitee) Munaslub Golkar yang meloloskan dirinya bersama Syahrul Yasin Limpo sebagai calon Ketum Golkar meski tak membayar iuran Rp 1 miliar.

"Kami hargai dan apresiasi apa yang disampaikan Stering comitee sehingga kami berdua diloloskan dalam pencalonan ini. Kami hargai dana wajib itu disesuaikan dengan AD/ART jadi sumbangan sukarela," tutur Bambang di hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (8/5/2016).

Menurut Indra, alasan penolakannya membayar iuran Rp 1 miliar karena tak sesuai dengan makna Golkar. Secara latar belakang, partai Beringin punya makna gotong royong kepartaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tak sesuai dengan makna Golkar yaitu gotong royong. Segala sesuatu dilakukan dengan gotong royong," tukas Indra.

Indra menaruh harapan agar perhelatan Munaslub Golkar, pekan depan menjadi momentum kebangkitan partai setelah konflik berkepanjangan. Agenda Golkar ke depan ada pekerjaan rumah penting di bawah kepengurusan baru mulai dari Pilkada serentak sampai Pemili 2019.

"Munaslub nanti jadi momentum kebangkitan partai Golkar setelah cukup lama terjadi perpecahan antara dua kubu di Golkar," ujarnya.

Sinergi Dengan Syahrul Yasin Limpo

Untuk persiapan di Munaslub, Indra mengatakan bila dirinya sepakat dengan Yasin Limpo untuk saling bersinergi. Hal ini menyesuaikan rekomendasi pengurus pusat Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri. (FKPPI) agar keduanya sebagai kader Golkar bisa memberikan perubahan untuk partai.
Saling sinergi ini tak menutup kemungkinan keduanya bekerjasama.

"Karena sudah bersama dari awal maka kami ingin bentuk sinergi di dalam menghadapi munas ini. Dan, sepakat membangun partai kuat dan bersih serta dilaksanakan dengan manajemen Partai Golkar yang modern," jelasnya.

Soal perubahan itu, menurut Indra, Golkar harus bisa menempatkan kader sesuai kemampuan atau yang dikenal prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tak tercela (PDLT). Dengan prioritas ini, Golkar bisa menjadi sebuah partai besar dan siap menghadapi agenda ke depan.

"Kita ingin partai ini menempatkan kader-kadernya berdasarkan kemampuan. Di dalam Golkar ada yang disebut PDLT. Jadi, tidak karena like or dislike atau karena seseorang itu punya dana yang banyak," pungkas Indra.
Indra Bambang Utoyo (kiri) bersama Syahrul Yasin Limo
(bag/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads