"Tentu kita berduka cita atas meninggalnya almarhumah, seperti diketahui beliau luar biasa baik dalam dakwah dalam negeri dan luar negeri," ujar JK usai melayat Tuty di rumah duka, Jl Jatiwaringin, Jakarta Timur, Rabu (4/5/2016).
Menurut JK, jasa Tuty salah satunya menggerakkan majelis taklim. Selain pernah menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan, Tuty mengasuh pondok pesantren yang didirikan ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemikiran Tuty yang dapat dicontoh, lanjut JK, yakni pengembangan dan dakwah pendidikan perempuan khususnya umat secara keseluruhan.
"(Saya) Melihatnya seniman juga. Sejak kecil saya mengenal beliau (suka) baca sajak. Sajak, puisi ya gitu ya," kata JK.
JK terakhir kali bertemu Tuty saat acara Dewan Masjid beberapa bulan lalu. JK menambahkan dia dan Tuty masih berkerabat.
"Adik beliau ipar saya. Jadi adik saya kawin dengan adiknya ibu Tuty," ucap JK.
Tuty meninggal dunia dalam usia 74 tahun di RS MMC Jakarta tadi pagi karena infeksi usus. Tuty akan dimakamkan di samping mendiang suaminya usai asar di Pesantren As-Syafiiyah Jatiwaringin.
(nwy/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini