Ketua MPR Dukung Jaksa Agung Teruskan Hukuman Mati Pengedar Narkoba

Ketua MPR Dukung Jaksa Agung Teruskan Hukuman Mati Pengedar Narkoba

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Rabu, 04 Mei 2016 12:40 WIB
Ketua MPR Dukung Jaksa Agung Teruskan Hukuman Mati Pengedar Narkoba
Foto: Masaul Khoiri
Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan kebanjiran pertanyaan tentang narkoba dan hukuman mati saat Safari Kebangsaan ke SMAN 1 Ciruas Kabupaten Serang, Banten. Seorang siswi berdiri dan bertanya saat sesi tanya jawab, terkait pemberantasan narkoba yang tak kunjung usai.

Lalu, apa jawaban Ketua MPR yang juga Ketum PAN itu?

"Tentang narkoba, seperti mati satu tumbuh seribu menggambarkan narkoba di Indonesia, akarnya dimana?" tanya siswi dengan tegas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Duitnya besar, bisa masuk kemana-mana, bisa mengenai aparat," jawab Bang Zul di depan para siswa-siswi SMAN 1 Ciruas, Rabu (4/5/2016). Kunjungan Zulkifli ini dalam rangkaian safari kebangsaan PAN.

Zulkifli menambahkan, kelemahan Indonesia yaitu dikarenakan daerah pengawasan yang sangat luas, pintu-pintu masuknya narkoba ada dimana-mana. Jadi untuk pengawasannya sendiri pun tidak mudah.

Ia mencontohkan ada aparat yang kena, penjara kena, bahkan dalam lembaga BNN juga kena. "Kalau nggak tegas nggak mudah. Perlawanan harus total. Semua bisa kena, semua harus melawan," sambung Zul.

Jawaban pun dilontarkan Zulkifli saat menjawab pertanyaaan menghadapi teman yang terkena narkoba dari siswi lainnya. Dengan diplomatis, Zul menjawab agar tidak ada yang menjauhi para korban narkoba karena narkoba adalah penyakit.

"Jangan menghina siapa tahu masuk rumah kita. Karena ini penyakit. Orang kena itu perlu dikasihani dan dibantu. Yang harus dimusuhi itu pengedarnya," ujar Bang Zul.

Bang Zul pun menjawab pertanyaan kecaman hukuman mati para bandar narkoba karena melanggar HAM bagi orang luar negeri dari salah satu siswa. Menurut dia, bangsa Indonesia mempunyai dasar kuat tentang hal tersebut dan tidak perlu dikte dari orang bangsa lain.

"Memang orang-orang Eropa mengecam hukuman mati karena melanggar HAM. Saya bilang jangan diajari Indonesia tentang HAM. Islam mengatakan, jangan kan orang, memberi minum hewan kehausan itu pahala, dan menebang pohon tak bersalah itu dosa," jawab Zul.

Menirukan perkataan Presiden Jokowi, Zulkifli mengatakan Indonesia memang dalam keadaan darurat narkoba. Oleh karena itu kami hukum mati bagi gembongya.

"Setuju nggak setuju. Kami tetap mendukung Jaksa Agung untuk menghukum mati pengedarnya," ujar Zul.

Zulkifli pun berpesan kepada para siswa bahwa Banten merupakan gerbang masuknya narkoba dari Sumatera. "Disini hati-hati, Banten - Lampung jadi penghubung. Tidak hanya melalui dermaga besar, yang kecil pun banyak," pungkas dia. (van/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads