Mendikbud Anies yang berbaju batik cokelat datang ke kantor Ombudsman RI di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan Jakarta, Rabu (4/5/2016) pukul 11.20 WIB. Anies didampingi Kepala Litbang Kemendikbud Totok Suprayitno dan Sekretaris Litbang Kemendikbud Dadang Sudiyarto. Β
Rombongan Mendikbud Anies diterima Wakil Ketua Ombudsman RI Lely Pelitasari Soebekty, anggota Ombudsman Alvin Lie dan La Ode Ida. Pertemuan dibuka Alvin Lie yang menyatakan masih ditemukan kecurangan dalam UN SMA/SMK 2016 lalu. Lantas La Ode Ida menyampaikan beberapa poin temuan Ombudsman RI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama, masalah jumlah naskah sesuai kebutuhan peserta. Kedua, masalah pengamanan distribusi dan penyimpanan naskah. Ketiga, masalah peredaran kunci jawaban. Keempat, masalah pengawasan ruang ujian nasional. Kelima, masalah pelanggaran yang dilakukan selama ujian nasional.
"Kami menemukan siswa yang tak mendapatkan naskah reguler untuk siswa berkebutuhan khusus di NTB. Jadi siswa ini harus ikut ujian susulan. Masalah distribusi juga bermasalah. Naskah tidak memperoleh pengawalan sebagaimana mestinya. Naskah dibawa tanpa pengawalan polisi dengan kendaraan roda dua," demikian aduan La Ode Ida.
Ada juga siswa yang memegang soal UN tahun 2016 dari wilayah lain yang akan diujikan hari itu. Ini ditemukan oleh Ombudsman di DIY yang mendapat naskah soal untuk Kalimantan Selatan.
"Juga beredarnya kunci jawaban hampir di seluruh provinsi yang dipantau. Kunci jawaban ini tersebar di sekolah-sekolah yang memiliki nilai UN tinggi di provinsinya. Tidak ada penjagaan di ruang penyimpanan soal. Yang dipakai adalah ruang gudang, yang segelnya mudah diganti. Soal ini tidak diamankan sesuai prosedur," tutur dia.Β (nwk/nrl)











































