"Kalau saya tidak ingin apakah ini pakai tebusan atau tidak, yang jelas kita harus mensyukuri bahwa 10 (WNI, red) ini sudah selamat , tinggal yang 4 (WNI)Β ini bagaimana?" kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/5/2016).
Dia menekankan dalam upaya pembebasan ini yang terpenting hasilnya yaitu keselamatan WNI. Masalah ditebus pakai bayaran atau tidak diharapkan tak menjadi polemik. Bila dijadikan polemik maka dinilai tak memberikan manfaat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengkritisi ada pihak tertentu yang mengklaim seolah-olah berjasa membebaskan 10 WNI tanpa uang tebusan karena murni negosiasi.
"Ini kan hanya karena ada persoalan ada yang mau mengklaim untuk mendapatkan poin sehingga seolah-olah berjasa dan mendapatkan poin, mungkin ini bisa jadi alat kampanye . Ini saya tidak tahu," tuturnya.
Dia setuju dengan celetukan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri yang menyebut 10 WNI lepas karena ditebus. Menurutnya, bila memang ditebus pakai bayaran maka tak perlu malu mengakuinya.
"Tidak perlu kita malu atau takut untuk mengatakan bahwa ini di tebus karena yang nebus juga kan bukan uang APBN. Paling uang perusahaan, tidak ada masalah, di tebus pun tidak ada masalah di tidak ditebus pun itu lebih bagus," tuturnya.
(hty/erd)











































