Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka kegiatan Integrasi Cegah Kebakaran Lahan dan Hutan serta Aksi Restorasi Gambut melalui pembangunan sumur bor dan penguatan sekat kanal, Selasa (3/5/2016). Untuk di Desa Rimbo Panjang, hanya lima unit pompa. Hal itu mengingat daerah lain yang rawan kebakaran hutan dan lahan juga membutuhkan alat tersebut.
Duta Besar Norwegia Stig Traavik saat tiba di Pekanbaru mengungkapkan rasa kagum dengan hasil yang telah dicapai oleh provinsi Riau dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bila dibandingkan dengan tahun lalu pada bulan yang sama yaitu Januari sampai dengan April.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stig Traavik memberikan apresiasi kepada Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan semua pihak yang bekerja mencegah kebakaran serta cepat dalam pemadaman api di lapangan. Di tempat yang sama Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengatakan, tujuan kedatangan Dubes Norwegia beserta pihaknya ke Desa Rimbo Panjang untuk meninjau secara langsung bagaimana proses kerja pemasangan sumur bor di lahan gambut tersebut, mengingat daerah tersebut setiap tahunnya sering terjadi kebakaran lahan dan hutan.
"Tadi Pak Gubernur sudah memberikan data terbaru sekitar 7.000-8.000 sekat kanal yang dibangun Riau, angka yang terbesar dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia," kata Nazir Foead.
"Saat ini sudah dibangun sekat kanal oleh TNI dan Polri dan kita tambah lagi dengan pembuatan sumur bor. Sumur bor tersebut, semoga dapat mengantisipasi kekurangan air saat kebakaran lahan dan hutan," katanya lagi.
Terkait kerja sama dengan Norwegia ia menjelaskan bahwa Norwegia sudah beberapa kali sejak tahun lalu terlibat membantu pencegahan kebakaran dan restorasi gambut juga pembangunan sekat kanal atas konstribusi dari Norwegia.
Masih pada kesempatan yang sama Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan kegiatan ini dilakukan sebagai langkah bersama dalam mengantisipasi terjadinya karhutla di Provinsi Riau.
"Kami tetap bekerja keras bersama TNI Polri, Masyarakat Peduli Api dan stakeholder terkait agar tahun ini karlahut dapat diminimalisir, bahkan tidak akan terjadi lagi. Kami selaku pemerintah daerah bersama pemerintah pusat berkomitmen mencegah Karlahut," kata Plt Gubernur Riau.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Norwegia pada Februari 2016 sepakat mengalokasikan dana hibah 50 juta dolar AS untuk membantu restorasi lahan gambut Indonesia. Sementara itu bantuan dari Amerika Serikat untuk upaya tersebut sekitar 17 juta dolar AS.
(cha/bag)











































