![]() Bacagub DKI Yusril Ihza Mahendra menghadiri tasyakuran warga Bidara Cina, Selasa (3/5/2016). (Foto: Ahmad ziaul Fitrahudin/detikcom) |
Yusril yang juga menjadi pengacara warga Bidara Cina dalam gugatan ke PTUN tersebut diberi kesempatan untuk memberikan kata sambutan. Dalam sambutan yang dibawakan selama kurang lebih 30 menit, Yusril juga menyentil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Bacagub DKI Yusril Ihza Mahendra menghadiri tasyakuran warga Bidara Cina, Selasa (3/5/2016). (Foto: Ahmad ziaul Fitrahudin/detikcom) |
Ahok, kata Yusril, justru 'mengajukan' camat Penjaringan, Wali Kota Jakarta Utara dan Sekretaris Daerah Jakarta. "Ahok seperti lempar batu sembunyi tangan, yang menemui warga bukan Pak Ahok tapi yang turun camat dan wali kota," kata Yusril saat memberikan sambutan syukuran warga Bidara Cina di Bidara Cina, Jakarta Timur, Selasa (3/5/2016).
Yusril mengingatkan agar Ahok tidak menggusur kawasan Luar Batang karena di situ penyebaran Islam sangat kuat. Dia menegaskan bahwa tanah di Jakarta itu adalah milik rakyat bukan milik negara.
"Saya tidak ingin ada penggusuran, jika pemerintah ingin membangun, beli dengan rakyat kembalikan uangnya untuk modal usaha. Jadi orang gak pergi ke mana," kata Yusril.
Sebelumnya Ahok menegaskan bahwa pihaknya tidak akan serampangan menertibkan kawasan Luar Batang. Masjid Luar Batang akan tetap dipertahankan dan tidak digusur. Pemerintah Provinsi DKI berencana menata sekeliling Masjid Luar Batang agar menjadi lega, indah dan nyaman.
Pemprov akan membeli sejumlah lahan di sekitar masjid untuk mempercantik Luar Batang. Sebelum membeli, terlebih dulu Pemprov DKI akan melihat status kepemilikan tanah permukiman warga di sekitar Masjid Luar Batang. Apabila warga memiliki sertifikat, maka Pemprov DKI akan membeli tanah mereka.
Setelah dibeli tanah itu akan diperuntukkan buat Masjid Luar Batang. Ahok mengistilahkan pembelian tanah tersebut sebagai wakaf.Β "Ya maksud saya mewakafkan begini, kalau dia (warga) punya tanah di sekitar masjid, masjidnya mau plong, ya kami beli, wakafnya dalam tanda kutip begitu loh. Kami beli tapi diperuntukan buat masjid," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (27/4/2016) pekan lalu.
(erd/tor)













































