Yusril: Kalau Jadi Gubernur Saya Akan Membeli Sampah Warga Jakarta

Yusril: Kalau Jadi Gubernur Saya Akan Membeli Sampah Warga Jakarta

Ahmad ziaul Fitrahudin - detikNews
Selasa, 03 Mei 2016 18:11 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Warga Bidara Cina, Jakarta Timur sore ini menggelar tasyakuran atas keputusan PTUN yang mengabulkan gugatan mereka agar SK Gubernur DKI Jakarta soal penetapan lokasi pintu masuk air Kali Ciliwung ke KBT dibatalkan. Bakal calon gubernur Jakarta yang juga menjadi pengacara warga Bidara Cina Yusril Ihza Mahendra hadir dan diberi kesempatan menyampaikan sambutan dalam syukuran tersebut.

Dalam sambutan yang dibawakan kurang lebih 30 menit Yusril menyebut sejumlah program yang akan dia jalankan jika terpilih menjadi gubernur Jakarta. Salah satunya adalah program membeli sampah warga DKI.

Sampah akan dibeli dengan harga sesuai jenisnya. Misalnya sampah dari beling akan dibeli dengan harga Rp 50 ribu per kilogram. "Kalau saya jadi gubernur saya akan membeli sampah warga. Tapi sampahnya dipisah-pisah. Sampah beling akan dibeli dengan harga Rp 50 ribu per kilo. Kemudian sampah organik juga dipisah seperti kulit pisang, kerak nasi dan lainnya," kata Yusril saat memberikan sambutan di hadapan warga Bidara Cina, Selasa (3/5/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pada Kamis pekan lalu, Yusril masih belum mau mengumumkan program kerjanya. Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini berjanji akan mengumumkan program setelah resmi jadi calon gubernur.

"Begini, nanti kalau saya sudah resmi jadi calon (gubernur) saya umumkan programnya," kata Yusril usai menerima bacagub DKI Hasnaeni alias si 'Wanita Emas' di kantornya Kota Kasablanka Tower A lantai 19, Jalan Casablanca 88, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (28/4/2016) lalu.

Waktu itu Yusril beralasan jika program kerjanya untuk DKI diumumkan sekarang akan 'dicibir' oleh Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Kalau sekarang saya umumkan programnya, Pak Ahok sedang berpikir nanti dia (Ahok) bilang "program sudah saya jalankan, buat apa Anda mencalonkan?"," kata Yusril.

Yusril mencontohkan, dia sempat 'diolok-olok' Ahok saat berencana membeli sampah di Jakarta. Padahal dengan membeli sampah, maka warga tak akan membuangnya ke kali. Warga akan dengan senang hati menjual sampah ke pemerintah. Ide itu bukan tanpa dasar, melainkan belajar ketika Yusril menangani kasus PT Godang Tua Jaya (GTJ) yang menangani pengelolaan sampah di Bantar Gebang.

(erd/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads