Pertemuan dilakukan di dalam ruangan Kepala Sekolah SMU 2 Setiabudi Ratna Budiarti, Jalan Setiabudi 2, Jakarta Selatan, Selasa (3/5/2016). Pertemuan itu dihadiri sekitar 12 orangtua siswa dan perwakilan dari Polsek Setiabudi sebanyak 7 orang. Selama dua jam hingga pukul 11.00 WIB pertemuan tersebut berlangsung.
Setelah meninggalkan ruangan kepala sekolah, tidak satu pun dari orangtua murid berkomentar. Mereka terlihat membawa secarik kertas kuning dari pihak sekolah yang langsung diberikan kepada anak-anak mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya kak (ada pembully-an)," ujar salah seorang korban.
Perwakilan Polsek Setiabudi juga menyerahkan kasus ini ke sekolah. "Pihak sekolah ingin menyelesaikan baik-baik. Jadi kita mengikuti pihak sekolah saja. Jadi mau minta keterangan minta keterangan ke Bu Kepsek," ujar perwakilan Polsek Setiabudi yang enggan disebut namanya.
Pada pertemuan itu, sempat terdengar suara seorang ibu dari orangtua murid yang menangis. Ibu itu diduga merupakan orangtua dari korban dugaan bullying. "Pokoknya saya nggak rela, pokoknya saya nggak rela," kata ibu itu.
Kasus dugaan bullying di SMA 3 Jakarta beredar dalam sebuah video sejak Senin (2/5/2016) kemarin. Di video itu beberapa siswi SMA berkumpul dan jongkok. Mereka dikumpulkan siswi senior. Siswi junior diminta siswi senior mengenakan bra dan dipaksa merokok.
(tfq/trw)