Siap Demo Lagi, Mahasiswa UGM Tunggu Sikap Rektorat Hingga 16 Mei

Siap Demo Lagi, Mahasiswa UGM Tunggu Sikap Rektorat Hingga 16 Mei

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 03 Mei 2016 11:25 WIB
Foto: Dok. Istimewa
Yogyakarta - Ribuan mahasiswa berkumpul dan berdemonstrasi di depan Balairung Gedung Rektorat Universitas Gajah Mada (UGM), Senin (2/5) kemarin. Menurut Presiden Mahasiswa BEM Keluarga Mahasiswa (KM) UGM, M Ali Zaenal Abidin, unjuk rasa dilakukan sebagai akumulasi dari banyaknya permasalahan yang ada di UGM.

"Jadi sebenarnya kemarin adalah akumulasi dari banyaknya permasalahan-permasalahan yang ada di UGM dan pada akhirnya kemarin adalah klimaks dari gerakan mahasiswa UGM, sampai pada akhirnya ada tiga pokok permasalahan yang kita sampaikan," kata M Ali Zaenal Abidin, saat berbincang dengan dengan detikcom, Selasa (3/5/2016).

Ali menjelaskan, hal pertama terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang masih banyak permasalahan semenjak diterapkan pada tahun 2013. Mereka pun menolak kenaikan uang UKT yang dirasa memberatkan mahasiswa maupun orangtua mahasiswa itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pasti pertama kita jelas menolak kenaikan uang UKT, dan kita menolak juga adanya kenaikan uang pangkal untuk jalur masuk mandiri, kemudian kita juga menuntut apa adanya range UKT yang proporsional dengan mempertimbangkan adanya tanggungan orangtua dan keluarga bukan cuma gaji kotor dari orangtua," papar Ali.

Ali menambahkan ada penerapan UKT di beberapa fakultas yang dirasa kurang proporsional dan perlu ditinjau ulang. "Kita meminta adanya peninjauan ulang beberapa fakultas yang UKT-nya kurang proporsional dan terlalu tinggi sehingga kami meminta untuk ditinjau ulang, selain itu kita juga menuntut adanya mekanisme baku seputar penundaan penyesuasian UKT," sambung Ali.

Selain uang kuliah, ada juga tuntutan tunjangan kinerja bagi tenaga kependidikan yang belum dibayarkan oleh kampus sejak UGM menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH).

"Soal tukin itu tunjangan kinerja, ini sebenarnya tuntutan dari tenaga kependidikan yang juga terlibat dalam aksi tersebut, kalau itu lebih 18 bulan belum dibayarkan tunjangan kinerjanya pasca UGM menjadi PTN BH," Imbuhnya.

Terkait semua itu dirinya dan beberapa mahasiswa memberikan batas akhir, hingga 16 Mei untuk merespon apa yang telah disuarakan mahasiswa kemarin. Ia pun mengaku akan terus mengawal prosesnya hingga menghasilkan keputusan, seperti yang diharapkan.

"Untuk hasil, sudah ada beberapa poin yang memang akan dipenuhi namun ada juga beberapa hal yang masih kita kasih batas sampai tanggal 16 Mei ini. kemudian akan kita follow up terkait perkembangannya. Beberapa seperti UKT tahun ini tidak naik, kemudian enggak jadi ada uang pangkal kemudian ada mekanisme penyesuaian dan penundaan, terus lainnya juga ada yang akan didiskusikan tentang beberapa hal yang tidak proporsional dan akan mempertimbangan tanggungan keluarga juga tidak hanya gaji dari orang tua. Hasilnya Alhamdulilah ada, kampus mau merespons," pungkasnya. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads