"Yang terakhir laporan masuk tanggal 4 April 2016, 20 orang melapor bersama-sama ke Polsek Kute Utara," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Hery Wiyanto kepada detikcom, Selasa (3/5/2016).
20 orang yang melaporkan Sabet bukan hanya warga di sekitaran Birawa, Badung, saja yang melapor ke polisi, namun juga ada Warga Negara Asing yang ikut melaporkan ulah Sabet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabet dilaporkan ke polisi karena sering mengganggu orang-orang di sekitarnya, tak pedulu Warga Negara Asing atau warga setempat. Gangguannya berupa ancaman, bahkan ancaman bunuh juga sering dia lontarkan.
"Mengancam, ada yang diancam memakai pisau, ada yang pakai omongan, 'Saya bunuh kamu.'," kata Hery.
Pria petarung gaya bebas ini bahkan pernah mengancam Ketua Pecalang alias satuan keamanan adat setempat. Orang berbadan kekar yang satu ini memang tergolong meresahkan.
"Ketua Pecalang sudah pernah diancam," kata dia.
Dia melakukan aksi intimidatif itu seorang diri. Polisi sangat berhati-hati menangani Sabet karena dia adalah Warga Negara Asing. Namun karena dia menyerang petugas dengan cara cukup mengerikan, dia akhirnya harus menerima terjangan peluru polisi dan tewas.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini