Dirjen Imigrasi: Keberadaan Amokrane di Bali Sudah Langgar Keimigrasian

Dirjen Imigrasi: Keberadaan Amokrane di Bali Sudah Langgar Keimigrasian

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 03 Mei 2016 05:51 WIB
Foto: facebook
Jakarta - Polisi terpaksa menembak Warga Negara Prancis Amokrane Sabet hingga tewas. Menurut Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Ronny F Sompie, keberadaan Sabet di Bali sudah melanggar aturan keimigrasian.

"Kalau dari data kita, dia(Amokrane Sabet) ini sudah jelas melanggar keimigrasian, dia ngga melapor dan tidak melakukan perpanjangan visanya," kata Dirjen Imigrasi Ronny, saat dihubungi detikcom, Senin (2/5/2016).

Ronny menuturkan, berdasarkan sistem online keimigrasian warga negara asing sudah dapat diketahui siapa saja WNA yang overstay. Namun kurangnya informasi terkait keberadaan warga negara tersebutlah yang membuat kantor Imigrasi kesulitan untuk melacaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sistem kita sudah menyala, cuma memang kita tidak punya alat deteksi orang-orang yang sudah overstay itu berada. Karena dari individunya sendiri tidak melapor dan tidak adanya laporan dari masyarakat kalau ada warga negara asing yang sudah lama tinggal di daerahnya," papar Ronny.

Menanggapi aksi onar yang telah dilakukan oleh Amokrane Sabet selama tinggal di kawasan Badung, Bali, Ronny berharap peran masyarakat harus ditingkatkan. "Untuk itu perda tentang tamu lapor 2x24 jam sangat penting dan akan membantu petugas Imigrasi kita untuk mengecek keberadaan warga asing yang tinggal di wilayah itu," sambung Ronny.

"Atas kejadian itu, kita sudah koordinasikan baik ke kedutaan Prancis, dan kerjasama kita dengan Polda Bali serta Kanwil Imigrasi kita disana," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Amokrane Sabet harus berurusan dengan pihak kepolisian daerah Bali karena kerap berbuat onar, mulai dari tak membayar saat makan di warung sampai mengganggu warga. Ia juga tidak bersikap kooperatif, saat polisi mendatangi Sabet untuk menyerahkan surat panggilan pemeriksaan.

Puncaknya Sabet menantang para polisi, dengan berbaju biru dan bercelana pendek, dia juga membawa pisau lalu menusuk Brigadir Anak Agung Sugiarta. Kemudian, polisi membalas dengan mengeluarkan tembakan ke arah Sabet hingga akhirnya dia tewas.

(adf/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads