Mendikbud Anies Baswedan: Saya Termasuk Pembaca 'Ini Budi'

Hari Pendidikan Nasional

Mendikbud Anies Baswedan: Saya Termasuk Pembaca 'Ini Budi'

Kartika Sari Tarigan - detikNews
Senin, 02 Mei 2016 14:07 WIB
Foto: Wisnu Prasetiyo
Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan punya kenangan soal buku 'Belajar Membaca dan Menulis' tahun 80-90an yang populer dengan istilah 'ini budi'. Dia adalah salah satu pembacanya.

"Saya termasuk salah satu yang baca buku itu kok. Dulu saya baca," kata Anies di sela-sela acara Hari Pendidikan Nasional di kantornya, Senayan, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Menurut Anies, peran buku tersebut cukup baik dalam dunia pendidikan. Pihaknya memberikan apresiasi pada Siti Rahmani Rauf (97) sebagai salah satu penulis buku dan pembuat ilustrasi metode baca "Ini Budi" yang telah memberikan karya pada Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

detikcom kemudian memberikan kabar soal kondisi Siti Rahmani yang kini tergolek lemah di rumahnya di tengah usia 97 tahun. "Nanti kita akan lihat," jawabnya merespons cerita soal kondisi Siti.

Sebelum ada metode baca "Ini Budi", anak-anak Indonesia membaca dengan metode eja sederhana, seperti ba-ba, ba-bi, ba-bu. Siti Rahmani Rauf (97) kemudian mengenalkan alat peraga dan buku metode "Ini Budi" berdasarkan struktur keluarga.

Maka, jadilah Budi beserta bapak dan ibunya menjadi populer dan ikonik bagi anak-anak Indonesia 80-90-an. Tak cuma itu, Siti jugalah yang membuat ilustrasi Budi dan ibu-bapaknya itu dalam buku pelajaran membaca. Saat itu, sekitar tahun 1980-an, Siti, menurut Karmeni Rauf sang putri, menyanggupi membuat metode baca beserta ilustrasinya karena menerima proyek dari Kementerian Pendidikan. Metode yang dibuat Siti, disebut Eni - sapaan Karmeni Rauf- adalah metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) yang cocok dengan gaya belajar anak usia 6-7 tahun.



Eni menjelaskan, ketika anak kelas 1 SD diajarkan metode seperti itu mereka lebih mudah menerima pelajaran. Anak-anak dirasakannya lebih cepat untuk bisa membaca, Guru-guru pun juga merasa terbantu.

"Metode ini mempermudah guru dan mengaktifkan anak untuk beraktivitas, mencari kartu kalimat, tempel, balik lagi. Jadi aktif, anak nggak pasif. Anak bukan duduk diam catat dengar saja. Itu kelebihan metode SAS," tutur Eni.

Buku metode "Ini Budi" kini memang tak dipakai lagi dalam kurikulum SD. Eni yang juga guru Sekolah Dasar ini kini prihatin bahwa anak-anak sekarang sudah bisa baca-tulis-hitung kala masuk SD. (mad/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads