Nasdem: Surya Paloh Inisiatif Bentuk Tim Negosiator Bebaskan 10 WNI

10 WNI Sandera Abu Sayyaf Bebas

Nasdem: Surya Paloh Inisiatif Bentuk Tim Negosiator Bebaskan 10 WNI

Indah Mutiara Kami - detikNews
Senin, 02 Mei 2016 12:39 WIB
Nasdem: Surya Paloh Inisiatif Bentuk Tim Negosiator Bebaskan 10 WNI
Foto: dok. Komisi III dari Fraksi NasDem Taufiqulhadi
Jakarta - Sebanyak 10 WNI yang bebas dari penyanderaan Abu Sayyaf pulang ke Indonesia menggunakan pesawat milik Ketum Nasdem Surya Paloh. Nasdem menyebut tim kemanusiaan Surya Paloh sudah membantu proses negosiasi sejak awal April.

"Kami terlibat civil society, bagian dari masyarakat dan koordinasi penuh dengan Kemlu. Ini adalah inisiatif dari ketum untuk membentuk tim negosiasi dari Surya Paloh," kata anggota Dewan Pakar Nasdem, Taufiqulhadi, saat dihubungi, Senin (2/5/2016).

Baca Juga: Nasdem: Pembebasan 10 WNI Murni Negosiasi

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain kader Nasdem, tim tersebut juga diisi oleh Yayasan Sukma -- yayasan kemanusiaan yang didirikan Surya Paloh tahun 2005 -- dan Media Group. Taufiq menuturkan bahwa tim ini bukan baru mendadak ikut dalam upaya penyelamatan.

"Tim negosiasi kita sejak 4 April. Jadi sudah lama, sudah memahami situasi di sana," ungkap anggota Komisi III DPR ini. Penyanderaan sendiri terjasi pada 26 Maret 2016.

Keterlibatan Nasdem, menurut Taufiq, juga tak lepas dari posisi mereka sebagai partai pendukung pemerintah. Oleh karena itu, partai merasa harus ikut bertanggung jawab dalam upaya pembebasan.

"Karena kita partai pendukung pemerintah jadi kita punya keyakinan yang sama dengan pemerintah dan tanggu jawab yang sama," ungkapnya.

Baca juga:Β Media Filipina Sebut Ada Uang Tebusan di Balik Pembebasan WNI



Kabar pembebasan ini juga diiringi oleh informasi simpang siur soal ada atau tidaknya uang tebusan. Nasdem memastikan hal itu tidak ada.

"Tidak ada. Walau sudah dikumpulkan, tapi tidak diberikan. Ini berkat diplomasi dan negosiasi," ucap Taufiqulhadi.

Pembebasan 10 WNI ini memang melibatkan banyak pihak. Mulai dari unsur diplomat, militer hingga tim kemanusiaan.

(imk/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads