Maka, jadilah Budi beserta bapak dan ibunya menjadi populer dan ikonik bagi anak-anak Indonesia 80-90-an. Tak cuma itu, Siti jugalah yang membuat ilustrasi Budi dan ibu-bapaknya itu dalam buku pelajaran membaca. Saat itu, sekitar tahun 1980-an, Siti, menurut Karmeni Rauf sang putri, menyanggupi membuat buku metode baca beserta ilustrasinya karena menerima proyek dari Kementerian Pendidikan. Metode yang dibuat Siti, disebut Eni - sapaan Karmeni Rauf- adalah metode Struktur Analisa Sintesa (SAS) yang cocok dengan gaya belajar anak usia 6-7 tahun.
"Jadi ibu saya yang punya konsep sebagai otak pembuat alat peraga. Dia menggambar sesuai strukturnya. "Ini Budi" itu kan pembelajarannya berdasarkan struktur keluarga. Jadi diajarkannya juga dengan metode belajar sambil bermain," jelas Eni saat berbincang dengan detikcom di kediaman ibundanya, Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi 'ini bapak Budi, ini ibu Budi' ini kalimat. Nanti kalimat itu dipenggal menjadi satu kata per kata. 'Ini' sendiri 'Budi' sendiri 'Bapak' sendiri. Dari kata dipenggal lagi menjadi suku kata. Itu yang dibuat ibu saya," imbuhnya.
Eni kemudian menjelaskan tentang konsep belajar dan bermain dalam metode SAS. Di dalam kelas, anak tidak dibiarkan hanya diam mendengarkan guru, tetapi si anak juga diajak untuk bermain menyusun kata.
"'Ini Budi' itu membuat anak bermain, ada kartu kalimat, nanti anaknya disuruh ambil mana kata "Ini Budi" nanti ditempel di papan tulis. Itulah pembelajaran metode SAS" tutur dia.
![]() |
Eni menjelaskan, ketika anak kelas 1 SD diajarkan metode seperti itu mereka lebih mudah menerima pelajaran. Anak-anak dirasakannya lebih cepat untuk bisa membaca, Guru-guru pun juga merasa terbantu.
"Metode ini mempermudah guru dan mengaktifkan anak untuk beraktivitas, mencari kartu kalimat, tempel, balik lagi. Jadi aktif, anak nggak pasif. Anak bukan duduk diam catat dengar saja. Itu kelebihan metode SAS," tutur Eni.
Buku dengan metode baca "Ini Budi" kini memang tak dipakai lagi dalam kurikulum SD. Eni yang juga guru Sekolah Dasar ini kini prihatin bahwa anak-anak sekarang sudah bisa baca-tulis-hitung kala masuk SD.
"Orang tua sekarang itu cenderung udah memberikan bimbel sebelum SD. Padahal anak SD itu harusnya pertama yang penting itu bisa membaca. "Ini Budi" karya mami saya ini juga berwarna, jadi anak-anak senang belajarnya," kenangnya.
![]() |